Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 01 September 2022 | 21:45 WIB
Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalbar mendatangi Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Kamis (1/1/2022).

SuaraKalbar.id - Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Barat menggeruduk Gedung DPRD Provinsi Kalbar untuk menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (1/1/2022).

Kedatangan para mahasiswa ke gedung DPRD Kalbar itu salah satunya untuk menuntut para legislator agar menyuarakan keluhan masyarakat kecil yang tak ingin harga BBM naik.

“Kami khawatir, jika BBM melonjak naik maka tentu sangat menyulitkan masyarakat, meski kini belum naik kita takutkan seperti kebijakan sebelumnya tengah malam BBM Sah dengan harga baru,” kata Ikram satu diantara massa aksi.

Dalam aksi ini, para pengunjuk rasa, membawa empat poin penting yang ingin disampaikan ke pemerintah pusat melalui DPRD Kalimantan Barat.

Baca Juga: Polisi Gerebek Gudang Penimbun dan Pengoplos Pertalite di Kaliwungu Kendal, Ini Kronologinya

“Di sini kami membawa empat poin yakni,menolak keras kenaikan BBM, menuntut pemerintah untuk mengaudit BPH Satgas migas, menuntut dprd kalbar mendesak pemerintah pusat mengesahkan kebijakan kenaikan BBM, meminta wakil rakyat untuk terus mendengarkan suara rakyat,” ujarnya melansir suarakalbar.co.id jejaring suara.com.

Sementara itu, Anggota DPRD Kalbar Suryanto Tanjung menjelaskan memang di daerah pedalaman banyak masyarakat yang tak pernah menikmati BBM bersubsidi.

Untuk itu, dirinya meminta agar pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan tersebut.

“Kalau bisa dicabut dan diganti pola dalam menyusun kebijakan, sebab saya menilai BBM subsidi tak tepat sasaran,dan dijual dengan harga yang cukup tinggi,” katanya.

Baca Juga: Sempat Muncul Isu Kenaikan BBM, Pria di Kendal Nekat Oplos Pertalite hingga Terciduk Polisi

Load More