Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 02 September 2022 | 05:50 WIB
Petinju Indonesia Daud Yordan siap menghadapi lawannya dari Ukraina untuk merebutkan gelar juara dunia. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraKalbar.id - Daud Yordan mengaku optimis bisa mengalahkan petinju muda Ukraina Zoravor Petrosian dalam duel perebutan gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA di Balai Sarbini, Jakarta, 14 Oktober mendatang.

"Saya sangat optimistis bisa meraih kemenangan dan saya haus kemenangan KO," ujar Daud dalam konferensi pers di Balai Sarbini, Kamis.

Daud merasa pengalaman yang dimiliki, usia yang jauh lebih matang, dan skill yang memadai akan menjadi bekal yang menguntungkan untuknya.

Secara jam terbang, Daud memang petinju yang telah malang melintang dan sarat pengalaman.

Baca Juga: Pengamat Sebut Pemerintah Naikan Harga BBM untuk Hindari Krisis APBN

Daud tercatat telah melakoni 46 pertandingan sejak debut profesionalnya pada 25 Agustus 2005.

Dari jumlah tersebut, Daud Yorda meraih 42 kemenangan, termasuk dalam pertandingan terakhir melawan petinju Thailand Panya Uthok di Balai Sarbini, 1 Juli lalu. Kala itu dia menang technical knockout (TKO) ronde keenam.

Daud juga mengaku sangat bersemangat karena menurutnya lawan yang dihadapi dalam duel 12 ronde tersebut memiliki kemampuan baik.

"Lawan yang akan saya hadapi adalah petinju yang memiliki dasar amatir yang baik. Selain masih muda, dia juga memiliki teknik mumpuni dan secara postur lebih tinggi. Saya telah mengamati sejumlah pertandingan yang telah dilakoninya," ujar petinju 35 tahun tersebut.

Petrosian yang saat ini berusia 24 tahun telah mengantongi 13 kemenangan dan dua kali kalah sejak debut profesional 2 Oktober 2018.

Baca Juga: 17 Tahun Bersama, Marquez Bersaudara Akhirnya Putuskan Pisah dengan Sang Manajer

Selain perbedaan usia yang cukup jauh, Petrosian memiliki postur yang lebih tinggi yakni 177 cm. Sedangkan Daud 170 cm.

"Saya dan tim akan mempersiapkan diri menghadapi lawan nanti. Tentunya kami akan menyiapkan sejumlah strategi melawan petinju yang memiliki postur lebih tinggi," kata Daud.

Ambisi Daud untuk bisa meraih kemenangan memang tinggi mengingat titel IBA tersebut pernah disandangnya usai mengalahkan Michael Mokoena asal Afrika Selatan di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019. Namun kemudian harus dilowongkan karena Daud sempat vakum bertanding lantaran pandemi COVID-19. (Antara)

Load More