SuaraKalbar.id - Seorang pemilik buaya, Reni menangis saat petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah mengevakuasi hewan peliharaannya itu.
Warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, itu mengaku sedih saat berpisah dengan buaya yang selama ini dirawatnya.
"Sedih rasanya harus berpisah. Tapi ini yang terbaik untuk buaya ini. Dia memang harus dilepas ke alam bebas agar bisa hidup lebih baik dan bisa berkembang biak," kata Reni seraya menyeka air mata.
Pada kesempatan itu, BKSDA Kalteng mengevakuasi dua ekor buaya betina milik warga, dan melepaskannya ke habitat aslinya.
"Kemarin kami mengevakuasi seekor buaya muara betina. Panjangnya sekitar dua meter," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah, Kamis (8/9/2022).
Muriansyah mengatakan, petugas BKSDA mengevakuasi buaya itu di kompleks penginapan dan rumah makan di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan bantuan anggota Manggala Agni dan komunitas pencinta binatang.
"Kami berterima kasih karena warga yang memelihara buaya ini mau menyerahkan untuk kami evakuasi. Buaya muara ini dilindungi. Selain itu, buaya adalah binatang yang membahayakan untuk dipelihara, apalagi kalau sudah sebesar ini," katanya.
Ia menjelaskan, pada Senin (5/9) petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur juga mengevakuasi satu buaya dari tempat warga di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Adapun dua buaya yang dievakuasi dari tempat warga, kata Muriansyah, selanjutnya dilepaskan di Suaka Margasatwa Lamandau.
Baca Juga: Meski Gagal, Perburuan Buaya Berkalung Ban di Palu Kembali Dilanjutkan
"Kemarin sore dibawa ke Kantor SKW II Pangkalan Bun, selanjutnya dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Lamandau. Mudah-mudahan nanti buaya-buaya itu bisa cepat beradaptasi," kata Muriansyah.
Sementara pemilik buaya lainnya, Zulhaidir, yang merupakan pemilik rumah makan dan penginapan itu mengaku menyerahkan satwa yang dia pelihara kepada BKSDA dengan senang hati.
"Saya juga berpikir tentang perkembangan buaya itu sendiri, karena dia perlu berkembang biak walaupun selama ini di sini pun makanan dan kesehatannya kami jaga," kata Zulhaidir, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur itu.
Menurut penuturannya, seorang rekannya di Kabupaten Seruyan, menitipkan buaya itu kepadanya sejak 2011, ketika buaya itu panjangnya masih sekitar 15 centimeter.
"Tapi buayanya kan semakin besar. Bingung juga karena tidak ada tempatnya. Ini juga sangat berisiko terhadap keselamatan. Makanya ketika BKSDA menghubungi, kami persilakan saja (dievakuasi)," kata Zulhaidir. Antara
Berita Terkait
-
Disdamkar Bontang Terjunkan 10 Personil, Tangkap Buaya 4 Meter yang Ditemukan Warga saat Mancing
-
Kerap Terlihat di Pemukiman Warga, Buaya Sepanjang 5 Meter dengan Bobot 700 Kilogram di Kutim Berhasil Dievakuasi
-
Buaya Betina Sepanjang 3,25 Meter Ditangkap Warga, Kaki Depannya Terpotong
-
Sering Muncul ke Permukaan Sungai, Buaya Betina Sepanjang 3,25 Meter Ditangkap Warga
-
6 Tahun Dikejar, Buaya Berkalung Ban di Kota Palu Akhirnya Ditangkap Warga
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB, Multitasking Lancar Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
Terkini
-
Operasi Patuh Kapuas 2025 Resmi Digelar, Ini Sanksinya Jika Kamu Melanggar!
-
Polda Kalbar Gelar Operasi Patuh Kapuas 2025, Ini 7 Pelanggaran yang Jadi Sasaran Utama
-
BMKG: 61 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Waspadai Potensi Karhutla di Tengah Cuaca Ekstrem
-
7 Tips untuk Orang Tua yang Anaknya Baru Masuk Sekolah Dasar
-
Drama Lucu Hari Pertama Sekolah di Pontianak: Tangis, Rebutan Kursi, hingga Strategi Orang Tua