SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu viral oknum polisi, Aipda S yang terekam menganiaya seorang ibu-ibu yang berlokasi di Desa Wae Tuoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (15/9/22).
Lewat video yang beredar dan turut dibagikan oleh akun Twitter @venom1982_, terlihat Aipda S memojoki dan berteriak kepada sang ibu-ibu berkerudung biru tersebut.
Aipda S terlihat sangat marah hingga terlihat geram ingin memukuli sang ibu tersebut namun malah meleset mengenai dinding dibelakang sang ibu tersebut.
Terlihat sesekali Ibu tersebut memperbaiki jilbabnya setelah ia mendapat perlakuan yang tidak pantas itu. Namun, masih sesekali diteriaki lantaran sangat kesal dengan perbuatan sang ibu tersebut yang ternyata sebelumnya kedapatan mengambil ikan di dalam empang milik oknum tersebut.
Baca Juga: Pelaku Pemukul PM TNI Merengek Dengan Tangan Diborgol, Polda Sumsel: Oknum Alami Gangguan Jiwa
Menurut keterangan yang diberikan oleh @venom1982_, oknum terkait telah melakukan penahanan terhadap oknum atas perbuatannya itu.
“Propam Polres Pinrang telah melakukan penahanan terhadap Aipda S,” tulis @ venom1982_.
Setelah beberapa hari kejadian tersebut berlangsung, dikabarkan pula kejadian tersebut akhirnya berakhir damai yang ternyata cukup menyulut kemarahan netizen lewat kolom komentar.
Tak sedikit netizen yang menyayangkan putusan perdamaian tersebut karena menilai perlakuan oknum yang dinilai berlebihan, bahkan beberapa netizen juga tampak menyinggung Komnas Perempuan.
"Berakhir damai?? Besok-besok dia akan lakukan hal sama yang lainnya jadi kebiasaan kalo cma damai-damai ntar akan banyak perempuan jdi korban pukulannya, udah keterlaluan masa cuma berakhir damai, harus ada pembelajaranlah agar dia tidak mudah mukul-mukul orang," ketik @imr****
Baca Juga: Merangkai Kepingan Fakta Polisi Tembak Polisi Pakai Senjata Gas Air Mata, Bermula dari Pinjam Motor
"Perlu dinvestigasi lebih dalam apakah penyelesaian secara kekeluargaan tersebut karena kerelaan atau tekanan pada pihak korban. Mestinya ada aturan untuk kasus yang melibatkan oknum aparat sebagai pelaku seperti ini, proses hukum tetap jalan dan tidak boleh ditutup dengan cara kekeluargaan agar PRESISI berjalan," tulis @ryt****
"Komnas Perempuan telat dong?," tanya @ron****
Kontributor: Maria
Berita Terkait
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Menambah Catatan Kelam Polri, Pengamat Bilang Begini
-
Nissa Sabyan dan Ayus Menikah dengan Mahar 200 Ribu, Video Lawas 'Gelay' Viral Lagi
-
Kapolri Listyo Sigit Minta Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar
-
5 Fakta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Korban Diserang usai Tangkap Pelaku Tambang Ilegal
-
Berhubungan Erat di Masa Lalu, Ini Bukti Kedekatan Anies dan Pramono Anung
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi