SuaraKalbar.id - Aktivitas Pertambangan Emas di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Namun musibah longsor, baru kali ini terjadi di kawasan itu.
Dulunya, para pendulang berasal dari warga setempat. Bahkan lambat laun ada juga warga pendatang mencari nafkah di tempat itu.
"Kalau aktivitas yang ada di desa kita ini sudah puluhan tahun, ada yang dari warga setempat juga ada yang dari luar. Karena dulu ini kawasan bekas Eka Tambang," kata Kepala Desa Kinande, Philipus kepada Suara.com, Senin (19/9/2022).
Philipus mengungkapkan, warga yang menjadi pendulang emas tak ada pilihan lain. Mendulang menjadi pilihan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah himpitan ekonomi.
"Mungkin pikiran mereka ini untuk cari makan, untuk menghidupi anak istri, anak sekolah sehingga mereka tidak ada lagi lapangan kerja yang mereka dapat yang lebih baik terkecuali bekerja seperti ini,"ungkapnya.
"Kita larang pun mereka tetap bekerja, karena isi perut ini tadi demi himpitan ekonomi. Kalau sudah ada izinnya dari pemerintah kita juga bisa atur supaya terkoordinir dan safety bahkan biar ada PAD yang masuk ke pemerintah tentunya,"sambungnya lagi.
Philipus juga mengakui memang ada beberapa warga dari luar pulau Kalimantan yang ada untuk bekerja mendulamg emas di daerah itu. Bahkan pemerintah desa dulunya, sempat mendata siapa saja warga yang masuk untuk bekerja.
"Kalau dulu dari tahun 90an sampai 2000an kami dulu ada data, tapi setelah semakin kesini sudah tak terdata warga-warga mana yang datang bekerja. Memang ada dulu beberapa kabupaten dan dari luar misalnya dari Jawa, Sulawesi, Sumatra yang datang kesini untuk mendulang. Untuk yang sekarang ini saya belum tau apakah mereka ini benar-benar berasal dari Kalbar atau juga ada yang dari luar lagi,"ujarnya.
Philipus menyebut dari musibah longsor yang terjadi, terdapat 1 warganya yang menjadi korban.
Baca Juga: Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana Anthurium dan Rumput Laut
"Ada satu warga kita di sini yang menjadi korban, namun hanya luka-luka ringan dan 4 korban itu berasal dari luar daerah ini,"sebutnya.
Dia berharap agar aktivitas pertambangan emas ilegal ini segera ditutup. Sebab, sebelum kembali terjadi memakan korban berikutnya, ia meminta warga untuk waspada dan menjadikan musibah ini sebagai contoh yang perlu diwaspadai.
Bahkan, ia meminta agar pemerintah dapat andil memberikan solusi dalam membuatkan izin pertambangan agar aktivitas masyarakat ke depannya dapat legal dan mudah diatur.
"Kalau bisa ini berhenti dulu semua, atau tutup aktivitas ini. Sampai ada keputusan dari pemerintah untuk mengaturnya biar ini berjalan lagi. Kita mohon jika kedepannya pemerintah ikut andil nanti mohon dalam membuat IPR atau supaya aktivitas masyarakat menjadi legal,"pungkasnya.
Kontributor: Diko Eno
Berita Terkait
-
Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana Anthurium dan Rumput Laut
-
Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, Bahana TCW Utamakan Penilaian Risiko Pada Bahana Gebyar Dana Likuid
-
Musibah Longsor di Pertambangan Emas Tanpa Izin, Bupati Bengkayang: Cerita Demi Sesuap Nasi
-
Buat Tanda Salib, Joe Biden Beri Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II
-
Uni Eropa Gelar Pekan Diplomasi Iklim, Anak Muda Diminta Ikut Dalam Aksi Iklim
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Perluas Jangkauan Kesehatan, BRI Peduli Salurkan Ratusan Unit Ambulans di Seluruh Indonesia
-
Selaras dengan Asta Cita, BRI Perkuat Ekonomi Desa Melalui Program Desa BRILiaN
-
Konsistensi BRI Salurkan BLTS, KUR, dan Dukung Program MBG hingga FLPP Wujudkan Kesejahteraan Rakyat
-
VinFast: Ketika Kendaraan Listrik Bersenyawa dengan Kehidupan, Membangun Masa Depan Berkelanjutan
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan