Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 03 Oktober 2022 | 10:36 WIB
Polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Foto: Twitter]

SuaraKalbar.id - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, meminta pihak terkait untuk memberikan angka korban meninggal dunia dengan sejujur-jujurnya.

Susi mengaku kebingungan dengan jumlah pasti korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam di Stadion Kanjuruhan di Malang, Provinsi Jawa Timur, setelah pertandingan Arema melawan Persebaya dalam BRI Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.

"Mohon pencerahan, yang benar angka yang mana? Beri angka yang sejujurnya & sebenarnya." Susi dikutip melalui akun twitternya pada (3/10/2022).

Pasalnya, sebagaimana diketahui, ada beberapa versi jumlah korban meninggal dalam tragedi kanjuruhan yang saat ini beredar.

Baca Juga: Lampu Merah Manajemen Penonton Bola di Indonesia

Susi Pudjiastuti menegaskan, dalam kasus ini pihak terkait harus bersikap jujur karena yang meninggal tak akan kembali meski angka berubah.

"Yang sudah meninggal tidak akan kembali walau angka berubah & tangis kamipun tidak bisa mengobati duka,tapi beri kami tahu dengan jujur berapa saudara kami yang berpulang, sekali ini beritahu kami kebenarannya." katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Jawa Timur Emil Dardak menyebutkan jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 174 orang hingga Minggu (2/10) sore.

“Kami hanya merujuk pada data resmi yang kami terima. Dari BPDB Provinsi Jawa Timur, pada jam 10.30 tadi menjadi 174 meninggal dunia,” katanya.

Emil menegaskan bahwa tersebut hanya merujuk pada data resmi yang diterimanya yang bersumber dari BPBD Jatim.

Baca Juga: Soroti Tragedi Kanjuruhan, Peneliti Budaya Fans Sepakbola Fajar Junaedi: Sengkarut dari Berbagai Aspek

Sebelumnya, pihak kepolisian mengatakan bahwa korban meninggal berjumlah 125 orang. Artinya, angka korban meninggal bertambah sekitar 49 orang.

Menurut Emil, saat ini masih ada puluhan korban luka yang menjalani perawatan.

“Luka berat 11, luka ringan 28 ada 8 rumah sakit yang menjadi rujukan,” katanya.

Sebagai informasi, sejumlah Aremania (Supporter Arema) menerobos masuk ke dalam lapangan stadion Kanjuruhan Malang, usai Arema Malang kalah 2-3 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Setelah wasit meniup pluit panjang, supporter Arema Malang merangsek masuk sebagai tanda kekecewaan terhadap tim mereka.

Untuk mengurai massa, aparat kepolisan menembakan gas air mata. Alih-alih membubarkan massa yang berada di dalam stadion, tembakan gas air mata itu malah membuat supporter yang berada di atas tribun stadion berjatuhan.

Load More