Heboh Video Livy Renata Tak Mengenal Sosok Gus Dur, Netizen Beri Sindiran Menohok: Sekolah Internesyenel

SuaraKalbar.id - Beberapa waktu ini Livy Renata, seorang content creator yang mulai dikenal banyak orang karena kepolosannya tampak kerap membuat konten bersama komika Nopek Novian.

Baru-baru ini keduanya tampak kembali membuat konten bersama dengan berbincang santai mengenai kehidupan keluarga Livy yang sempat menyinggung soal mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Lewat cuplikan video yang turut diunggah ulang oleh akun TikTok @musik_on_trending, terlihat Livy dan Nopek terngah berbincang santai di dalam ruangan.

Dalam satu kesempatan, Nopek sempat menyebutkan nama Gus Dur yang membuat Livy dengan polosnya bertanya siapa sosok Gus Dur tersebut.

Baca Juga: Komodo Masuk Pasar, Semua Pedagang Nangkring di Atas Meja

“Gus Dur siapa sih? Stand Up Comedian?” tanya Livy dengan polosnya.

Cukup terkejut dengan jawaban Livy, Nopek dan beberapa tim di belakang layar lantas tertawa terbahak-bahak tak menyangka dengan ketidaktahuan Livy.

Masih tak memberitahu siapa sosok Gus Dur, Nopek kemudian meminta Livy mencaritahu di internet.

“Ada tokoh, tokoh sangar, kamu search,” pinta Nopek pada Livy.

Menunggu Livy mencaritahu sosok Gus Dur, Nopek masih terlihat tak mampu menahan tawanya mengingat ucapan Livy sebelumnya.

Baca Juga: Fitur Baru Twitter, Kamu Bisa Menggabungkan Foto, Video, dan GIF dalam Satu Tweet

Saat telah mendapati hasilnya, Livy tampak sangat terkejut dan sontak berteriak.

“Hah? Dia Presiden?!” Teriak Livy terkejut.

Video tersebut lantas cukup viral dan menarik banyak perhatian publik, tak sedikit yang memberikan sindiran kepada Livy yang diketahui mengemban pendidikan di sekolah mahal karena tak mengenal Gus Dur.

Bahkan terlihat pula seorang netizen turut menyeret nama Puan Maharani, Ketua DPR RI, yang menilai akan menyebabkan kejadian gempar jika tak mengenal sosok tersebut.

“Pentingnya pelajaran sejarah bangsa, tolong ya sekolah-sekolah internasional dan mahal, selama sekolah masih berada di Indonesia wajib ada pelajaran sejarah,” tulis @asr***

“Ternyata harga sekolah belum tentu menjamin,” ketik @biq***