Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 18 Oktober 2022 | 19:16 WIB
Penampakan Mako Polres Luwu penuh dengan coretan "Sarang Korupsi" hingga "Sarang Pungli" (Instagram/ terangmedia)

SuaraKalbar.id - Kepala Polisi Polres Luwu, AKBP Arisandi, menyatakan, Aipda HR dibawa ke RS Khusus Daerah Jiwa Dadi Makassar bukan karena tidak setuju dengan coretan 'Sarang Pungli' yang dibuat di dinding kantor Polres, namun untuk dipulihkan kondisi kejiwaannya.

"Kita ini ibaratnya bukan karena tidak setuju dengan tulisan itu, terus kita kirim ke sini, bukan karena itu. Itu untuk kepentingan perbaikan kondisi (kejiwaan) dia," kata Arisandi, di Makassar, Selasa (18/10/2022).

Arisandi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah coretan pada sejumlah dinding Kantor Polres Luwu hingga di mobil patroli polisi bertuliskan 'Sarang Pungli' dan 'Sarang Korupsi' yang dituliskan HR adalah bentuk kekecewaan kepada institusinya.

"Kalau masalah benar atau tidaknya tulisan itu, sekali lagi kita terbuka. Saya nggak tahu, makanya kebenaran kan harus kita cek silang Tapi, sekali lagi kalau itu betul terjadi saya pasti koreksi itu," ujar Arisandi.

Baca Juga: Teddy Minahasa Bantah Jadi Pengedar Narkoba dan Sebut Hasil Positif Tes Urin Berasal dari Obat Bius

Mengenai dengan ungkapan tulisan itu apakah pemicu dari dalam hati HR lalu dilampiaskan ke dinding Polres, Arisandi menyatakan, tidak mengetahui pasti, sebab masih dalam penanganan dokter kejiwaan.

"Saya nggak tahu ya, namanya pemicu. Itu yang bisa jelaskan mungkin dokter, apa pemicunya. Tapi, terlepas dari benar tidaknya tulisan itu, kami Polres Luwu terbuka untuk itu. Kalau memang ada pelayanan yang tidak pas, tidak sesuai ketentuan, kami terbuka untuk itu," ungkapnya.

Menurutnya, HR memiliki kepribadian yang baik, meski sebelumnya saat di penjagaan pernah memukuli temannya lalu dipindahkan ke bagian Urusan Kedokteran dan Kesehatan Polres biar punya waktu, tanpa tekanan supaya bisa istirahat.

HR juga disebut pernah menjabat kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Polres setempat, dan sempat mendapatkan penghargaan, Kapolres menyatakan, soal penghargaan hanya mengetahui dari rekan-rekannya.

"Dulu katanya seperti itu, saya juga belum lihat penghargaannya. Tapi, berdasarkan cerita teman-temannya memang (ada). Tapi ada yang cerita teman-temannya, puncaknya itu pada saat orangtuanya meninggal pas Covid-19, kalau ngga salah bapaknya," ujarnya.

Baca Juga: Chandra Liow Beberkan Fakta Dirinya Difitnah, Inayma Berdalih Dampak Kesehatan Mental

Dari titik awal itu setelah kehilangan orang tuanya, kata Arisandi, yang bersangkutan mungkin mulai depresi karena sangat dekat dengan kedua orang tuanya. Kejadian mencoret dinding polres berlangsung cepat, meski ada penjagaan, sebab bersangkutan polisi jadi bisa masuk dari pintu mana pun.

Sebelumnya, Kepala Polda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana, telah membesuk HR di RSUD Dadi. Dari rekam medis tahun 2021, bersangkutan sudah beberapa kali berobat terkait dengan kejiwaan dan terakhir berobat di RSUD Batara Guru pada 16-22 Februari 2022. Hasil pemeriksaan HR didiagnosa psikotik akut. (Antara)

Load More