SuaraKalbar.id - Manik-manik rajutan merupakan satu bentuk seni dan kerajinan tradisional yang kerap berkaitan dengan suku Dayak, kelompok etnis asli yang mendiami wilayah Kalimantan (Borneo) di Indonesia.
Manik-manik rajutan ini sering digunakan untuk berbagai aksesoris dan pakaian tradisional, seperti kalung, gelang, dan hiasan kepala.
Manik-manik tradisional Dayak sering terbuat dari bahan alami, seperti benang yang diambil dari tumbuhan lokal, hewan, biji buah atau gigi binatang. Hal ini memberikan tampilan alami dan organik pada manik-manik tersebut.
Manik-manik Dayak sering memiliki warna cerah dan desain yang rumit. Setiap warna dan pola memiliki makna simbolis dalam budaya Dayak, misalnya warna merah melambangkan keberanian, sementara warna kuning dapat melambangkan kebahagiaan.
Manik-manik rajutan tersebut dapat digunakan dalam berbagai cara. Kerap kali manik-manik rajutan Dayak sering diintegrasikan ke dalam pakaian tradisional Dayak, seperti pakaian adat dan hiasan kepala.
Selain itu, manik-manik ini juga digunakan sebagai kalung, gelang, dan hiasan lainnya yang bisa dipakai sehari-hari atau dalam acara khusus, seperti upacara adat.
Manik-manik Dayak memiliki makna budaya yang dalam dan sering digunakan dalam upacara adat, seperti pernikahan, pertunangan, atau upacara keagamaan. Manik-manik ini juga bisa digunakan sebagai simbol status atau identitas suku.
Seni manik-manik rajutan Dayak merupakan bagian penting dari warisan budaya suku Dayak dan menjadi cara untuk menjaga tradisi agar tetap hidup.
Kontributor : Maria
Baca Juga: Terpilih Jadi PJ Gubernur Kalimantan Barat, Ini Profil Harrison Azroi
Berita Terkait
-
Terpilih Jadi PJ Gubernur Kalimantan Barat, Ini Profil Harrison Azroi
-
Gaya Nadeo Argawinata saat Latihan Bareng Timnas Indonesia Bikin Netizen Salah Fokus: Ente Ngapain Sih?
-
Minimalkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel, Gubernur Sahbirin Ajak Masyarakat Laksanakan Salat Istisqa
-
Main di GBT, Nadeo Argawinata Harapkan Dukungan Warga Surabaya saat Timnas Indonesia Jajal Turkmenistan
-
Lirik Lagu Sungai Kapuas, Lagu Daerah Kalimantan Barat yang Tak Termakan Zaman
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
BMKG: 61 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Waspadai Potensi Karhutla di Tengah Cuaca Ekstrem
-
7 Tips untuk Orang Tua yang Anaknya Baru Masuk Sekolah Dasar
-
Drama Lucu Hari Pertama Sekolah di Pontianak: Tangis, Rebutan Kursi, hingga Strategi Orang Tua
-
Sadis! Dipukul Dayung Lalu Dibuang ke Laut: Begini Akhir Hidup Fidiansyah di Tangan Tetangga
-
Optimalkan Peran Satgas Medsos, Komdigi Gelar Bimtek di Kalbar