Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 12 Oktober 2023 | 09:16 WIB
Ilustrasi garis polisi kasus penemuan kerangka manusia. (Pixabay)

SuaraKalbar.id - WargaTanah Laut, Kalimantan Selatan digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di area perkebunan kelapa sawit baru-baru ini. Identitas kerangka tersebut akhirnya terkuak.

Jajaran Satuan Reskrim Polres Tanah Laut, Kalimantan Selatan  mengungkap identitas kerangka dan tengkorak manusia tersebut adalah pria bernama Taufik, asal Desa Sungai Pinang, RT/RW 01/01, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.

Taufik sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak 24 Desember 2022. Setelah 10 bulan hilang, pria tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

“Korban kita temukan di area kebun sawit, hasil penyelidikan sementara belum ada tanda yang mengarah ke tindak pidana,” kata Kanit Pidana Umum Polres Tanah Laut Ipda Aini saat dikonfirmasi di Tanah Laut, Rabu (11/10) malam.

Baca Juga: Kisruh Cak Imin Ditolak Membuka MTQ Gema Al Quran 2023, Bupati Tanah Laut: Saya Tidak Pernah Undang Beliau

Kerangka Taufik ditemukan oleh warga pada Senin (9/10) lalu sekitar pukul 00.30 Wita. Selanjutnya diserahkan oleh polisi ke pihak keluarga.

“Pada hari yang sama yakni sekitar pukul 23.00 Wita, korban kita serahkan ke pihak keluarga,” beber

Lebih lanjut, Aini menyebutkan tulang belulang tersebut diterima langsung oleh Parhani selaku kakak kandung korban. Pihak keluarga meyakini korban sebagai anggota keluarga karena terdapat beberapa tanda dan ciri-ciri, yakni satu buah gigi depan bagian atas sudah patah, kebiasaan korban membawa dompet lebih dari satu, lalu ibu korban yakni Fatimah meyakini dompet yang ditemukan petugas adalah milik anaknya.

Para saksi mengatakan korban terbiasa membawa uang pecahan Rp10.000, hal itu terbukti ada lembaran uang pecahan sesuai besaran tersebut tersimpan di dalam dompet korban. Kemudian korban juga disebut memiliki riwayat penyakit epilepsi yakni gangguan sistem susunan saraf.

“Penemuan mayat sampai tahap penyelidikan karena sudah ada pihak yang mengakui korban sebagai anggota keluarga, pihak keluarga juga menolak untuk diautopsi,” ujar Aini seperti dikutio dari Antara.

Baca Juga: Minimalkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel, Gubernur Sahbirin Ajak Masyarakat Laksanakan Salat Istisqa

Load More