SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu viral seorang pemuda memecahkan tempayan tugu tolak bala (Tugu Perdamaian) yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Merdeka, Kabupaten Ketapang, pada Minggu pagi (08/10/23).
Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram @suaraketapang, pelaku berinisial JG (26) diketahui memanjat tugu dengan membawa parang.
“Warga masyarakat yang ada di sekitar kejadian lalu menghubungi Polres Ketapang untuk melaporkan kejadian tersebut,” ujar AKBP Tommy Ferdian, Kapolres Ketapang, yang dikutip dalam unggahan tersebut.
Usai dilakukan interogasi, diketahui pelaku ternyata sebelumnya sempat melarikan diri dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang berlokasi di Singkawang sejak dibawa oleh orang tuanya paada 20 September 2023.
“Pada tanggal 4 Oktober 2023, JG dilaporkan telah melarikan diri dari rumah sakit jiwa tersebut,” tambah keterangan dalam unggahan tersebut.
Mengutip dari SuaraKalbar.co.id, jejaring Suara.com, Tempayan Tugu Tolak Bala (Tugu Perdamaian) Kabupaten Ketapang yang berlokasi di persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Merdeka Kembali dipasang dengan ritual adat, Sabtu (14/10/23) kemarin.
Ritual adat tersebut diketahui dihadiri perwakilan Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang, perwakilan Persatuan Pemuda Dayak Ketapang, Perwakilan Persatuan Dayak Kanayatn Ketapang, Perwakilan Ikatan Keluarga Besar Madura Ketapang, serta beberapa tokoh adat dan masyarakat Ketapang.
Kapolres melalui Kasi Humas Polres Ketapang, IPTU Sumiadinata berharap agar seluruh warga masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas di wilayah Kabupaten Ketapang tersebut.
“Kami berharap masyarakat jangan mudah terprovokasi dan melakukan perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain dan keluarga,” katanya.
Baca Juga: Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kampar, Ternyata Dihabisi Pria ODGJ
Sumiadinata juga menyebutkan, saat ini sudah memasuki momentum pesta demokrasi. Apabila ada hal yang dapat menimbulkan potensi permasalahan, kiranya dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana dengan mengedepankan musyawarah.
“Semoga dengan pelaksanaan ritual adat ini menandakan kuatnya kerukunan antar warga, antar suku dan budaya yang ada di Ketapang ini sehingga kita dapat menjalani kehidupan sosial dan bermasyarakat dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kampar, Ternyata Dihabisi Pria ODGJ
-
Nelayan Ditemukan tak Bernyawa di Pinggir Pantai Ketapang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Membaca Kesehatan Mental Lewat Buku "Mengenal Lebih Dekat Skizofrenia Ini Pemicunya selain Genetika"
-
Penyebab Skizofrenia: Benarkah Tidak Seimbangnya Dopamin di Otak?
-
Depresi Ditinggal Nikah, Pemuda di Pasuruan Ini Ngamuk Rusak Rumah Warga
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia