SuaraKalbar.id - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat (Kalbar) pada tahun 2023 diketahui mengalami peningkatan pada tingkat tinggi dengan nilai 70,47 poin.
Berdasarkan catatan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,76 poin (1,09 persen) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 69,71 poin.
“IPM Kalbar 2023 mencapai 70,47, meningkat 0,76 poin (1,09 persen) dibanding tahun sebelumnya (69,71 poin). Selama 2020-2022 status pembangunan manusia di Kalbar berada di tingkat sedang dan pada 2023 sudah berada di tingkat tinggi,” ujar Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin di Pontianak, Senin.
Hal tersebut, turut menjadi sorotan PJ Gubernur Kalbar, Harisson saat memberikan kata sambutan ketika menghadiri acara ulang tahun Persatuan Wanita Tionghoa (Perwati) Kalbar pada Minggu (06/12/23) lalu.
Baca Juga: Stunting di Kalbar Sentuh Angka 27 Persen, PJ Gubernur Harap Ormas Beri Bantuan
“Kalau tahun yang lalu kita masih IPM sedang, kalau sekarang IPM tinggi. Tapi sebenarnya 70,47 ini kita masih dibawa angka nasional. Angka nasionalnya itu 74,39. Dengan pendapatan per kapita rata-rata satu orang selama satu tahun itu hanya 9,810,000 rupiah,” ujar Harisson.
Harisson menyebutkan, lembaga keuangan dunia memprediksi Indonesia akan memasuki tahun emas pada 2045 mendatang dengan pendapatan akan mencapai 37,75 juta per bulannya sehingga dinilai menjadi tantangan tersendiri di masa sekarang, terkhususnya bagi pendidikan generasi muda.
“Pendapatan yang tinggi ini tentunya tidak akan terjadi sekonyong-konyong. Perlu kita persiapkan, perlu kita siapkan generasi muda kita sekarang untuk menjadi generasi yang cerdas, untuk menjadi generasi muda yang unggul,” tambahnya.
Meskipun demikian, Harisson sempat menyayangkan bahwa lama masa pendidikan di Kalbar saat ini baru mencapai 7,59 tahun.
“Kalau kita perhatikan angka di IPM rata-rata lama sekolah. Jadi kalau misalnya setiap penduduk di Kalbar ini yang berusia 25 tahun, itu lama masa sekolah baru 7,59 tahun. Itu berarti SMP tidak tamat. Rata-rata, sekalimantan barat,” jelas Harisson.
Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik Ragukan Nilai IPM Pontianak: Saya Meragukan Data yang Dimiliki oleh BPS
Hal ini lantas menjadi perhatian Harisson terkait lamanya masa pendidikan penduduk di Kalbar yang berkaitan dengan tahun 2045 mendatang.
“Nah, bagaimana kita mau menyongsong tahun 2045, dimana nanti Indonesia diharapkan menjadi negara maju, kalau tiket pendidikan kita di Kalbar ini saja masih sekitar 7,59 tahun?” tanya Harisson.
Dengan rendahnya masa pendidikan penduduk Kalbar tersebut, Harisson berharap sejumlah organisasi masyarakat dapat turut serta membantu dalam pembangunan pendidikan.
“Saya berharap kepada setiap organisasi kemasarakan yang ada di Kalimantan Barat ini dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan, dalam menyiapkan generasi-generasi penerus,” harapnya.
Harisson menambahnya, generasi muda yang dipersiapkan itu sendiri dapat memiliki kualitas yang kompeten sehingga dapat mencapai cita-cita Indonesia emas pada tahun 2045.
“Jadi anak-anak sekarang yang dilahirkan sebenarnya nanti akan berperan di 2045 nanti. Kita berharap dia menjadi tenaga kerja yang benar-benar menjadi tenaga kerja handal, yang cerdas, pinter. Tidak menjadi tenaga kerja kasar. Kita harapkan mereka akan menjadi tenaga kerja yang otaknya dipakai. Duduk di top-top manajemen dari perusahaan urusan sebaik, dari perusahaan yang menanamkan investasinya di Indonesia, atau perusahaan kita sendiri, atau perusahaan-perusahaan di luar negeri mereka bekerja di luar negeri,” pungkasnya.
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Cetak Laba Rp623 Miliar, Begini Strategi PANI Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Beri Giveaway Rp 1 Miliar untuk TKI
-
Dinas TKTE DKI Gelar Sidak Pembayaran THR ke Empat Perusahaan, Ini Hasilnya
-
Tantangan Kian Kompleks, Menavigasi Masa Depan Tenaga Kerja di Indonesia
-
Prabowo Setuju Moratorium Dicabut! PMI Bisa Kembali Kerja ke Arab Saudi, Ada Bonus Umrah Setelah Dua Tahun
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
-
Misi Mathew Baker di Piala Asia U-17 2025: Demi Negara Ibu Tercinta
Terkini
-
Panduan Jelajah Bukit Kelam: Destinasi Wisata di Sintang yang Menakjubkan
-
Mengenal Tradisi Gawai Dayak: Tempat Liburan Sekaligus Menyelami Budaya Lokal
-
Rute Perjalanan Darat dari Pontianak ke Kapuas Hulu: Apa yang Perlu Kamu Siapkan?
-
Kuliner Khas Kalimantan Barat: 7 Makanan yang Wajib Dicoba Saat Liburan
-
10 Tempat Wisata Alam Terbaik di Kalimantan Barat yang Wajib Dikunjungi