Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 06 Desember 2023 | 17:30 WIB
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson Azroi (Antara/Jessica Wuysang)

SuaraKalbar.id - Pejabat (PJ) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson sebut stunting masih sentuh angka 27 persen. Dirinya pun berharap organisasi masyarakat turut memberikan bantuan.

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) mengungkapkan hal itu saat memberi kata sambutan dalam acara ulang tahun ke-10 Persatuan Wanita Tionghoa (PERWATI) Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar, Ahmad Yani, Pontianak, pada Minggu (3/11/2023) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Harisson menyinggung beberapa permasalahan yang tengah dihadapi Kalbar, di antaranya mengenai stunting.

“Kalau di Kota Pontianak (stunting) sudah 17 persen. Tapi kalau di Kalimantan Barat kita masih 27 persen. Targetnya Pak Jokowi itu 2024 itu stunting tinggal 14 persen,” ujar Harisson.

Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik Ragukan Nilai IPM Pontianak: Saya Meragukan Data yang Dimiliki oleh BPS

Atas hal tersebut, Harisson lantas berharap segenap ormas di Kalbar dapat membantu kerja pemerintah.

“Nah, ini perlu kerja keras dari pemerintah dan organisasi-organisasi kemasarakatan lainnya. Jadi saya berharap contoh nyata, silahkan nanti Perwati atau organisasi-organisasi di luar pemerintah,” tambah Harisson.

Selain itu, Harisson bahkan turut memberikan sejumlah saran kepada ormas dalam mengatasi stunting terkhususnya untuk mengunjungi posyandu.

“Kalau program (saran) saya itu kunjungi posyandu. Berikan ibu-ibu itu pengetahuan, edukasi tentang bagaimana memberikan gizi yang baik untuk anak-anak. Lalu kita bawa oleh-oleh di situ. Bawalah telur, ayam beku, atau ikan, kalau di Pontianak mudah. Tapi kalau di daerah-daerah mungkin kita bawa telur, bawa minyak goreng,” ujarnya.

Harisson mengakui bahwa beberapa masyarakat sebenarnya paham mengenai gizi yang harus diberikan kepada sang anak, namun sayangnya kerap terkendala soal dana.

Baca Juga: Tertinggi, Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar Capai Nilai 70,47 Poin

“Kadang-kadang ibu-ibu di posyandu itu paham anaknya harus dikasih apa. Tetapi yang jadi masalah kadang-kadang tidak ada duit untuk memberi makan anaknya dengan makanan yang bergizi. Nah, ini sebenarnya tantangan kita semua dalam menyongsong 2045,” jelasnya.

Hal ini lantas membuat Harisson berharap ormas dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kalbar.

“Saya berharap kepada setiap organisasi kemasarakan yang ada di Kalimantan Barat ini dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan, dalam menyiapkan generasi-generasi penerus,” harapnya.

Kontributor : Maria

Load More