SuaraKalbar.id - Pejabat (PJ) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson sebut stunting masih sentuh angka 27 persen. Dirinya pun berharap organisasi masyarakat turut memberikan bantuan.
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) mengungkapkan hal itu saat memberi kata sambutan dalam acara ulang tahun ke-10 Persatuan Wanita Tionghoa (PERWATI) Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar, Ahmad Yani, Pontianak, pada Minggu (3/11/2023) lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Harisson menyinggung beberapa permasalahan yang tengah dihadapi Kalbar, di antaranya mengenai stunting.
“Kalau di Kota Pontianak (stunting) sudah 17 persen. Tapi kalau di Kalimantan Barat kita masih 27 persen. Targetnya Pak Jokowi itu 2024 itu stunting tinggal 14 persen,” ujar Harisson.
Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik Ragukan Nilai IPM Pontianak: Saya Meragukan Data yang Dimiliki oleh BPS
Atas hal tersebut, Harisson lantas berharap segenap ormas di Kalbar dapat membantu kerja pemerintah.
“Nah, ini perlu kerja keras dari pemerintah dan organisasi-organisasi kemasarakatan lainnya. Jadi saya berharap contoh nyata, silahkan nanti Perwati atau organisasi-organisasi di luar pemerintah,” tambah Harisson.
Selain itu, Harisson bahkan turut memberikan sejumlah saran kepada ormas dalam mengatasi stunting terkhususnya untuk mengunjungi posyandu.
“Kalau program (saran) saya itu kunjungi posyandu. Berikan ibu-ibu itu pengetahuan, edukasi tentang bagaimana memberikan gizi yang baik untuk anak-anak. Lalu kita bawa oleh-oleh di situ. Bawalah telur, ayam beku, atau ikan, kalau di Pontianak mudah. Tapi kalau di daerah-daerah mungkin kita bawa telur, bawa minyak goreng,” ujarnya.
Harisson mengakui bahwa beberapa masyarakat sebenarnya paham mengenai gizi yang harus diberikan kepada sang anak, namun sayangnya kerap terkendala soal dana.
Baca Juga: Tertinggi, Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar Capai Nilai 70,47 Poin
“Kadang-kadang ibu-ibu di posyandu itu paham anaknya harus dikasih apa. Tetapi yang jadi masalah kadang-kadang tidak ada duit untuk memberi makan anaknya dengan makanan yang bergizi. Nah, ini sebenarnya tantangan kita semua dalam menyongsong 2045,” jelasnya.
Hal ini lantas membuat Harisson berharap ormas dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kalbar.
“Saya berharap kepada setiap organisasi kemasarakan yang ada di Kalimantan Barat ini dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan, dalam menyiapkan generasi-generasi penerus,” harapnya.
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Pengamat Kebijakan Publik Ragukan Nilai IPM Pontianak: Saya Meragukan Data yang Dimiliki oleh BPS
-
Tertinggi, Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar Capai Nilai 70,47 Poin
-
KPU Kalbar Lepas 6 Peti Isi Logistik untuk Pemilu 2024
-
Banjir Melanda Kapus Hulu, Sejumlah Siswa SD Terpaksa Ulangan di Rumah Guru
-
Innalillahi, Aktor Haji Dollah Terekam Meninggal Dunia di Nikahan Warga
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
Terkini
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak
-
Kualitas Udara Pontianak Memburuk, Wali Kota Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
-
Kalbar Waspada Karhutla! BMKG Beri Peringatan Keras Hadapi Puncak Kemarau 2025
-
Bukan Saksi Ahli! Mantan Pimpinan KPK Ungkap Peran Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji