SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengambil langkah tegas untuk membantu warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak. Sebanyak 62.470 kg atau setara dengan 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Keputusan tersebut diambil setelah menerima usulan dari Pj. Bupati Landak, Surat Nomor 800.1.12.4/DKPP-BKP tanggal 16 Januari 2024, yang mengajukan permohonan bantuan pangan pokok berupa beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Herti Herawati, menjelaskan bahwa wilayah yang terkena dampak banjir meliputi Kecamatan Ngabang, Kuala Behe, Meranti, Air Besar, Menyuke, Sengah Temila, dan Sebangki. Total korban banjir di wilayah tersebut mencapai 27.354 jiwa atau 7.494 kepala keluarga.
Dirinya menjelaskan bahwa setiap kepala keluarga menerima 10 kilogram beras.
Baca Juga: PJ Gubernur Kalbar Harisson Ajak Masyarakat Menerima Hasil Pemilu dengan Lapang Dada
Provinsi Kalimantan Barat, sebagai wilayah yang terletak di sekitar garis khatulistiwa, rentan terhadap perubahan iklim muson.
"Perubahan iklim global telah menyebabkan terjadinya perubahan ekstrim dalam cuaca, yang sering kali berujung pada bencana banjir akibat intensitas hujan yang meningkat selama musim penghujan," tutur Herti Herawati.
Sementara itu, Pj Gubernur Kalbar, Harisson, menekankan pentingnya cadangan pangan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama di luar musim panen atau di daerah yang mengalami defisit pangan.
"Penyaluran bantuan pasca-bencana menjadi salah satu langkah antisipatif untuk mengatasi kondisi rawan pangan akibat bencana alam," ujar Harisson.
Dia juga menambahkan bahwa distribusi cadangan pangan yang merata di setiap tingkat pemerintahan, dari kabupaten/kota hingga desa, merupakan strategi utama dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Barat secara keseluruhan.
Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi di Pontianak
"Langkah ini menunjukkan pentingnya strategi penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan secara merata di semua tingkatan pemerintahan, sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan pangan dan mewujudkan ketahanan pangan secara menyeluruh di Kalimantan Barat," tambah Harisson.
Berita Terkait
-
PJ Gubernur Kalbar Harisson Ajak Masyarakat Menerima Hasil Pemilu dengan Lapang Dada
-
Harga Beras Masih Tinggi di Pontianak
-
LI-BAPAN Kalbar Gelar Sayembara Berhadiah Rp 100 Juta untuk Bongkar Kecurangan Pemilu
-
Apotek Terdekat di Sintang Kalbar
-
Viral Cornelis Sebut Prabowo Subianto Babi, Begini Respon Partai Gerindra!
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
Terkini
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak
-
Kualitas Udara Pontianak Memburuk, Wali Kota Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
-
Kalbar Waspada Karhutla! BMKG Beri Peringatan Keras Hadapi Puncak Kemarau 2025
-
Bukan Saksi Ahli! Mantan Pimpinan KPK Ungkap Peran Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji