SuaraKalbar.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Herry Purwoko, mengumumkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah mengeluarkan surat edaran terkait larangan pembakaran hutan dan lahan. Langkah ini diambil untuk mengatasi bencana kabut asap yang kerap melanda wilayah tersebut.
"Pj Bupati Kubu Raya telah mengeluarkan surat edaran untuk tidak membakar hutan dan lahan, baik disengaja maupun yang tidak disengaja," ujar Herry Purwoko di Sungai Raya pada Senin.
Surat edaran tersebut ditujukan kepada para camat dan seluruh kepala desa untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta perusahaan. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat menyebabkan kabut asap.
Isi surat edaran mencakup beberapa poin penting, antara lain larangan untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, menghindari praktek membuka lahan perkebunan/pertanian dengan cara membakar, serta kewajiban melaporkan segera jika melihat kebakaran hutan dan lahan.
Pemkab Kubu Raya juga menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku pembakaran hutan dan lahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sanksi tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Pasal 78 ayat 3 menyatakan bahwa barang siapa dengan sengaja membakar hutan diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp5 miliar. Sementara itu, Pasal 78 ayat 4 menyebutkan bahwa karena kelalaiannya membakar hutan diancam pidana penjara lima tahun dan denda Rp1,5 miliar.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 69 Ayat 1 huruf H juga menyebutkan bahwa membuka lahan dengan cara membakar, jika dilakukan dengan sengaja, diancam pidana paling singkat tiga tahun, paling lama 10 tahun, dengan denda paling sedikit Rp3 miliar dan paling banyak Rp10 miliar.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat serta perusahaan terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya karhutla, sehingga bencana kabut asap yang merugikan banyak pihak dapat diminimalisir.
Berita Terkait
-
Kebakaran Hutan dan Lahan di Kubu Raya Meluas, Status Tanggap Darurat Ditetapkan
-
Kebakaran Hutan dan Lahan di Kubu Raya Capai 65 Hektare
-
BPBD Kubu Raya Imbau Masyarakat Tidak Membakar Lahan: Terpantau 45 Titik Panas
-
Kebakaran Lahan Gambut di Kubu Raya: Sulitnya Akses Air Hambat Pemadaman
-
Truk Tangki Terguling di Kubu Raya, Kerugian Mencapai Rp 30 Juta
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara