SuaraKalbar.id - Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah titik panas sejak awal September 2024, yang menjadi sinyal kuat akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, hingga 2 September, tercatat sebanyak 2.015 titik panas terdeteksi di berbagai wilayah provinsi ini.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, Sutikno, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah titik panas tersebut terpantau sejak 1 September, ketika 1.900 titik panas terdeteksi di Kalbar.
“Kalimantan Barat sedang menghadapi peningkatan signifikan dalam jumlah titik panas yang terdeteksi, dengan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi perhatian utama,” ujar Sutikno pada Selasa (3/9) di Pontianak.
Titik panas yang terdeteksi ini memiliki tingkat akurasi tinggi, dengan konsentrasi terbesar berada di kabupaten-kabupaten seperti Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Landak. Peningkatan jumlah titik panas ini menunjukkan bahwa potensi kebakaran hutan dan lahan akan tetap tinggi hingga tanggal 7 September.
Baca Juga: Inflasi Kalbar Agustus 2024 Tercatat 1,47 Persen
Sutikno menjelaskan bahwa meskipun diperkirakan akan ada hujan ringan pada tanggal 7 hingga 8 September, situasi tetap memerlukan kewaspadaan.
“Setelah tanggal 7 dan 8 September, meskipun ada potensi hujan, kami memperkirakan akan kembali terjadi peningkatan titik panas,” tambahnya.
Pada tanggal 2 September 2024, data menunjukkan bahwa Sanggau menjadi wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, diikuti oleh Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.
"Karhutla menjadi ancaman serius, terutama di wilayah yang menunjukkan konsentrasi titik panas yang tinggi," tegas Sutikno.
Lebih lanjut, Sutikno memprediksi bahwa hujan yang konsisten baru akan terjadi setelah pertengahan bulan September.
Baca Juga: Pelaku Penyelundupan BBM Subsidi di Kapuas Hulu Terancam Enam Tahun Penjara
“Kita harus tetap waspada terhadap potensi kebakaran selama periode ini,” katanya.
Berita Terkait
-
Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Pangandaran Diguncang Gempa M 5.0, Getarannya Dirasakan hingga ke Sukabumi
-
Sukabumi Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo Malam Ini, Kawasan Jakarta dan Bandung Ikut Bergetar
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Dramatis! Lansia Hilang 3 Hari di Desa Pak Utan Bengkayang, Korban Ditemukan dalam Kondisi Lemas
-
Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Kendawangan, Kabupaten Ketapang
-
Polda Kalbar Gerebek Kampung Beting, Ungkap Sarang Judi Online dan Pengguna Narkoba
-
BRI Fellowship Journalism 2025 Diapresiasi Dewan Pers
-
Kalbar Terima Hibah Rp1 Triliun dari Green Climate Fund untuk Pelestarian Hutan