Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 18 Maret 2025 | 21:34 WIB
Sejarah dan Makna Tato Bunga Terong Dayak yang Jarang Diketahui
Ilustrasi pria dewasa masyarakat Dayak yang memiliki tato bunga terong. (ist)

SuaraKalbar.id - Tato telah menjadi bagian dari ekspresi manusia selama ribuan tahun, membawa cerita, identitas, dan makna mendalam bagi pemakainya.

Salah satu motif yang kerap mencuri perhatian adalah tato bunga terong, sebuah desain yang sering dikaitkan dengan budaya suku Dayak di Kalimantan.

Meski sederhana dalam bentuknya, tato ini menyimpan kekayaan simbolisme dan sejarah yang terus relevan hingga hari ini.

Namun, popularitasnya juga memunculkan pertanyaan: siapa yang berhak menggunakannya, dan apa arti sebenarnya di balik motif ini?

Baca Juga: 5 Senjata Tradisional Suku Dayak dan Sejarahnya

Asal-Usul Tato Bunga Terong dalam Budaya Dayak

Bunga terong, atau yang dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai Solanum torvum, adalah tanaman yang biasa ditemukan di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia.

Dalam tradisi suku Dayak, motif bunga terong tidak hanya sekadar hiasan estetis.

Tato ini sering digambarkan dengan kelopak yang simetris dan garis-garis tegas, melambangkan keberanian, kekuatan, dan perlindungan.

Bagi masyarakat Dayak, tato adalah bagian dari ritus perjalanan hidup—mulai dari tanda kedewasaan, prestasi dalam peperangan, hingga perlindungan spiritual dari roh jahat.

Secara historis, seni tato Dayak atau pantak dilakukan dengan teknik tradisional menggunakan duri atau jarum dari alam, di mana tinta dibuat dari campuran jelaga dan bahan alami lainnya.

Baca Juga: Sejarah dan Asal-Usul Suku Dayak: Jejak Leluhur di Kalimantan

Motif bunga terong menjadi salah satu desain klasik yang diwariskan turun-temurun, mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam.

Bagi para lelaki Dayak, tato ini bisa menjadi penanda status sosial, sementara bagi perempuan, ia kerap melambangkan keindahan dan ketahanan.

Simbol yang Lebih Luas

Di luar konteks Dayak, bunga terong juga memiliki makna universal yang bisa diinterpretasikan secara lebih luas.

Bentuknya yang sederhana namun tegas sering dikaitkan dengan keseimbangan dan ketahanan, seperti tercermin dari tanaman terong itu sendiri, yang mampu tumbuh di berbagai kondisi.

Dalam beberapa budaya lain, bunga kecil ini juga diasosiasikan dengan kerendahan hati, karena ia tidak mencolok namun tetap memiliki peran penting dalam ekosistem.

Bagi pecinta tato modern, motif bunga terong sering dipilih karena kesederhanaannya yang elegan.

Desain ini mudah dikombinasikan dengan elemen lain, seperti sulur tanaman, burung, atau bahkan simbol geometris, menjadikannya pilihan populer di kalangan mereka yang menginginkan tato dengan sentuhan tradisional namun tetap relevan di era kontemporer.

Kontroversi dan Identitas Budaya

Ilustrasi masyarakat suku Dayak di Kalimantan. [Ist]

Meski memiliki akar budaya yang kuat, penggunaan tato bunga terong tidak luput dari polemik.

Sebagai contoh, baru-baru ini sebuah kasus pengeroyokan tragis di Cimaung, Bandung, pada Maret 2025, kembali membawa motif ini ke sorotan publik.

Salah satu pelaku dalam insiden tersebut diketahui memiliki tato bunga terong, memicu diskusi tentang apakah penggunaan simbol ini oleh pihak luar dapat dianggap sebagai penyalahgunaan budaya.

Komunitas Dayak, seperti PPDK Jakarta dan Kami Dayak Kalbar, menegaskan bahwa tato motif Dayak tidak serta-merta mencerminkan identitas seseorang sebagai orang Dayak asli.

“Di zaman sekarang, yang bertato Dayak belum tentu Dayak, dan orang Dayak asli belum tentu bertato,” ujar  komunitas tersebut.

Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan modern dalam menjaga keaslian budaya di tengah globalisasi.

Ketika tato menjadi tren global, motif-motif tradisional seperti bunga terong kerap diadopsi tanpa pemahaman mendalam tentang maknanya.

Hal ini memunculkan seruan untuk lebih menghormati konteks budaya asli, sekaligus mengedukasi publik tentang nilai historis di balik setiap goresan tinta.

Tips Memilih Tato Bunga Terong

Jika Anda tertarik untuk mengadopsi motif bunga terong sebagai tato, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pilihan Anda bermakna dan penuh penghormatan:

  1. Pelajari Maknanya: Luangkan waktu untuk memahami simbolisme bunga terong dalam budaya Dayak atau konteks lain yang relevan bagi Anda.
  2. Konsultasi dengan Seniman: Diskusikan desain dengan seniman tato yang berpengalaman untuk memastikan motifnya sesuai dengan visi Anda.
  3. Personalisasi: Tambahkan elemen pribadi, seperti inisial atau tanggal penting, untuk menjadikan tato tersebut unik milik Anda.
  4. Hormati Asal-Usulnya: Jika Anda bukan dari suku Dayak, pertimbangkan untuk menghindari klaim bahwa tato Anda mewakili identitas budaya tertentu, dan jadikan itu sebagai bentuk apresiasi, bukan apropriasi.

Tato bunga terong adalah bukti bahwa simbol sederhana bisa menyimpan kekayaan makna yang mendalam.

Dari hutan Kalimantan hingga studio tato modern, motif ini terus hidup, membawa cerita tentang keberanian, ketahanan, dan hubungan manusia dengan alam.

Baik Anda memilihnya karena estetika atau nilai budayanya, tato ini tetap menjadi pengingat bahwa setiap goresan di kulit bisa menjadi cerminan jiwa yang abadi.

Load More