Beras SPHP asli memiliki berat bersih pas 5 kilogram.
Jika beratnya kurang dari itu, meski hanya beberapa ons, patut dicurigai sebagai produk oplosan atau hasil pengurangan isi.
3. Amati Kualitas Butiran Beras
Beras SPHP asli umumnya berbutir seragam, bersih, dan memiliki warna cerah.
Sebaliknya, beras oplosan cenderung terlihat tidak merata, mengandung banyak menir atau butiran patah, dan warnanya lebih kusam.
4. Perhatikan Harga Jual
Harga resmi beras SPHP di pasar umumnya berkisar antara Rp52.000 hingga Rp55.000 per 5 kilogram.
Jika menemukan beras SPHP dijual dengan harga sangat murah atau terlalu tinggi, sebaiknya waspada dan telusuri lebih lanjut keaslian produk tersebut.
5. Belanja di Tempat Terpercaya
Pastikan membeli beras SPHP dari toko atau agen yang menjadi mitra resmi Bulog, seperti toko pangan murah, pasar rakyat, atau outlet yang diawasi pemerintah daerah.
Hindari membeli dari sumber tidak dikenal, terutama jika tidak dapat menunjukkan bukti asal produk.
6. Laporkan Temuan Mencurigakan
Jika menemukan beras SPHP yang mencurigakan, masyarakat diimbau untuk segera melaporkan ke kantor Bulog terdekat atau pihak kepolisian.
Baca Juga: Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan
Laporan dari masyarakat sangat membantu dalam menindaklanjuti praktik curang yang dapat merugikan konsumen luas.
Penutup
Pengoplosan beras bukan hanya merugikan masyarakat dari sisi ekonomi, tetapi juga mencoreng kredibilitas program SPHP yang bertujuan meringankan beban warga.
Dengan meningkatkan kesadaran dan ketelitian dalam membeli beras SPHP, masyarakat bisa menjadi garda terdepan dalam memberantas praktik kecurangan ini.
Jangan tergiur harga murah jika kualitas dan keaslian produk diragukan.
Bulog berkomitmen untuk menjaga mutu dan integritas produk beras SPHP.
Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
Berita Terkait
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan
-
Beras Berstiker Ria Norsan-Krisantus Kurniawan Ditemukan di Sambas, Relawan Midji-Didi Laporkan ke Bawaslu
-
Cerita Pilu Pemilik Warung Kelontong Pontianak jadi Korban Pencurian: Kemarin Tabung Gas, Tadi Sore Dua Karung Beras
-
Harga Beras Mulai Turun Tapi Harga Gula Meroket di Sekadau
-
Miris, Ratusan Kilo Beras Bantuan Diduga Membusuk di Gudang BPBD Kapuas Hulu Akibat Tak Disalurkan ke Masyarakat
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia