SuaraKalbar.id - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pontianak berhasil mengungkap kasus pengoplosan beras yang melibatkan satu orang tersangka berinisial P.
Dari penggerebekan yang dilakukan, polisi mengamankan sebanyak enam ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang telah dioplos dan siap diedarkan ke masyarakat.
Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas mencurigakan di sebuah rumah di Gang Amanah, Jalan Tanjung Raya II, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas langsung melakukan penyelidikan dan penggerebekan pada Rabu (26/4/2025) lalu.
“Setelah kami lakukan pengecekan, kami menemukan sebanyak enam ton beras yang telah dicampur dengan beras jenis menir. Kami juga mengamankan pelaku berinisial P di lokasi kejadian,” ungkap Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Sulastri, dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (8/4/2025).
Dalam penggerebekan tersebut, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti yang digunakan untuk proses pengoplosan, di antaranya alat jahit karung, satu buah timbangan digital, dan sekitar 15 ribu karung beras SPHP yang belum terisi.
Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku P mengakui bahwa ia mencampurkan dua kilogram beras SPHP asli dengan tiga kilogram beras jenis lain ke dalam karung SPHP ukuran lima kilogram.
Karung-karung SPHP tersebut diketahui dipesan secara daring agar tampak seolah-olah isinya benar-benar beras SPHP murni.
“Dengan cara ini, pelaku memasarkan beras oplosan tersebut ke masyarakat dengan harga antara Rp62 ribu hingga Rp63 ribu per karung. Dari praktik ini, pelaku mengaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per karung,” jelas AKP Sulastri.
Baca Juga: Panduan Lengkap Transportasi di Kalbar: Dari Bandara hingga Tempat Wisata
Kasus ini kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polresta Pontianak memastikan akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengetahui apakah ada jaringan atau pelaku lain yang terlibat dalam distribusi beras oplosan tersebut.
Sebelumnya, kasus serupa juga sempat viral di media sosial, warga dihebohkan dengan temuan beras SPHP 5 kg yang tak sesuai takaran.
Terkait hal itu, Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa beras dengan takaran tersebut bukan produk resmi Bulog dan merupakan beras palsu.
“Beras SPHP yang asli dari Bulog dikemas dengan takaran pas 5 kilogram. Kalau ada beras SPHP yang isinya kurang dari itu, bisa dipastikan itu palsu dan tidak berasal dari Bulog,” tegas Marga Taufiq saat ditemui awak media dalam acara panen raya di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/3/2025).
Pernyataan ini disampaikan sebagai respon atas sejumlah temuan di lapangan terkait beras SPHP dalam kemasan lima kilogram yang berat bersihnya tidak sesuai.
Dugaan kuat mengarah pada praktik pengoplosan dan pengurangan isi yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab demi meraup keuntungan lebih besar.
Berita Terkait
-
Panduan Lengkap Transportasi di Kalbar: Dari Bandara hingga Tempat Wisata
-
Rute Perjalanan Darat dari Pontianak ke Kapuas Hulu: Apa yang Perlu Kamu Siapkan?
-
Kuliner Khas Kalimantan Barat: 7 Makanan yang Wajib Dicoba Saat Liburan
-
Promo Indomaret Pontianak Minggu Ini, Ada Diskon Spesial!
-
Jadwal Imsak Pontianak 29 Maret 2025 dan Hukum serta Tata Cara Zakat Fitrah
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia