Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 26 Mei 2025 | 11:02 WIB
Ayah Muhammad Rizal (19), Matsuri. (Instagram)

SuaraKalbar.id - Dunia olahraga bela diri di Kalimantan Barat berduka. Seorang petarung muda, Muhammad Rizal (19), warga Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, meninggal dunia setelah bertanding dalam ajang Begasak Vol II yang digelar di Octo, Kubu Raya, pada Sabtu malam, 17 Mei 2025.

Rizal tumbang tak lama usai menyelesaikan pertandingan tiga ronde. Menurut panitia, ia sempat keluar dari gelanggang untuk melepas pelindung, namun tiba-tiba ambruk dan tidak sadarkan diri.

“Kondisi tubuhnya belum stabil. Ia sempat keluar gelanggang sendiri untuk membuka pelindung kelamin, lalu saat menunduk, ia langsung tumbang,” ujar Didip Fahreza, panitia Begasak Vol II, saat ditemui di rumah duka, Jalan Parit Tanggok, Gang Family, Sungai Raya Dalam, Minggu (25/5/25).

Didip menambahkan, pihak panitia langsung memberikan pertolongan pertama dengan bantuan oksigen. Kurang dari lima menit setelah insiden, Rizal dibawa ke RS Medika Jaya menggunakan ambulans.

Baca Juga: Gereja IFLC di Sungai Raya Terbakar, 5 Unit Damkar Dikerahkan

“Saya sendiri yang menandatangani agar penanganan medis bisa segera dilakukan. Rizal sempat sadar di perjalanan, tapi saat tiba di rumah sakit langsung masuk ICU,” imbuhnya.

Rizal dirawat selama hampir sepekan.

Menurut sang ayah, Matsuri, kondisi anaknya sempat membaik pada hari keempat meskipun belum juga sadar. Namun, nyawanya akhirnya tak tertolong.

“Hampir seminggu dirawat, sempat membaik di hari keempat, tapi belum sadar. Anak saya tidak ada riwayat penyakit. Hanya kecapekan, mungkin juga ada penyumbatan darah,” ujar Matsuri.

Matsuri mengatakan bahwa Rizal bukan atlet profesional. Ia bekerja pada siang hari dan bertanding pada malam. Partisipasinya dalam ajang bela diri tersebut berawal dari hobi.

Baca Juga: Ratusan Umat Buddha Ikuti Pemandian Rupang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga Kubu Raya

“Ia anak baik, pendiam, pekerja keras. Ikut bertanding karena hobi. Bahkan sebelum naik ring, sempat minta izin ke saya,” tambahnya. Meski kehilangan, keluarga menerima kejadian ini dengan ikhlas. “Panitia bertanggung jawab, semua diurus dengan baik dan secara kekeluargaan,” katanya.

Sementara itu, Wahyudi alias Bagong selaku panitia menegaskan bahwa pertandingan telah mengikuti standar keselamatan.

“Ini ajang amatir umum. Semua atlet wajib menyertakan surat pernyataan dari orang tua. Kalau terlihat kelelahan atau tidak mampu melanjutkan, pertandingan akan dihentikan,” jelas Bagong.

Ia menyebut, Rizal sempat ditanya oleh wasit mengenai kondisinya.

“Rizal menjawab masih sanggup. Setelah pertandingan selesai dan ia turun dari ring, baru sekitar delapan menit kemudian ia tumbang,” tuturnya.

Bagong juga membantah bahwa Begasak Vol II bersifat komersil. Menurutnya, ajang ini murni diadakan sebagai wadah silaturahmi bagi para pecinta bela diri.

Load More