Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 30 Mei 2025 | 19:29 WIB
Ilustrasi beras (Ist)

SuaraKalbar.id - Pemerintah Indonesia menyatakan siap mengekspor 2.000 ton beras per bulan ke Malaysia, dimulai dari Provinsi Kalimantan Barat.

Ekspor ini dilakukan melalui mekanisme business-to-business (B-to-B) dan menjadi bagian dari strategi penguatan kerja sama pangan lintas negara di kawasan ASEAN.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa Kalbar menjadi titik awal ekspor karena lokasinya yang strategis dan kedekatannya dengan Malaysia.

“Kami berencana kirim dari yang terdekat, dari Kalimantan Barat,” ujar Amran dalam acara syukuran 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Baca Juga: 10 Kampus Favorit di Kalimantan Barat, Ternyata Tak Cuma Ada di Pontianak!

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Antara)

Amran menyebutkan bahwa total ekspor akan mencapai sekitar 24.000 ton per tahun, namun tidak menutup kemungkinan wilayah lain turut berpartisipasi, selama mampu memenuhi kebutuhan ekspor tanpa mengganggu pasokan dalam negeri.

Fleksibilitas Produk dan Jadwal Ekspor

Amran juga memberikan keleluasaan kepada pelaku usaha terkait jenis beras yang akan diekspor, baik kualitas medium maupun premium.

Ia menegaskan bahwa aspek terpenting adalah memastikan stok nasional tetap aman sebelum memenuhi permintaan luar negeri.

“Pasti prioritas di dalam negeri dulu,” tegasnya.

Terkait jadwal ekspor, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada kesiapan pelaku usaha, tanpa intervensi waktu dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung

Dukungan Presiden dan Respons Malaysia

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan bahwa ekspor ini mendapat restu langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintah Indonesia telah melakukan komunikasi aktif dengan pelaku usaha Malaysia, yang menyatakan kebutuhan beras sebesar 2.000 ton per bulan.

“Begitu Presiden memberi arahan, kita siap ekspor. Sekarang tinggal menunggu kesiapan dari Malaysia,” jelas Sudaryono.

Ekspor ini menandai pergeseran kebijakan pangan Indonesia yang tak hanya fokus pada ketahanan dalam negeri, tetapi juga siap menjadi pemain utama di pasar beras regional ASEAN.

Berdasarkan data Bulog per 30 Mei 2025, serapan setara beras telah mencapai 2.407.863 ton, sementara stok nasional tercatat 4.001.279 ton.

Data ini menegaskan kesiapan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan nasional di tengah ekspansi ke pasar internasional.

Load More