Cinta Ditolak, Wangun Gantung Diri di Depan Rumah Wanita Idamannya

"Artinya begini:Besok kamu lihat aku bunuh diri di depan rumah kamu, biar kamu lihat mayatku," ungkap Hakim, membacakan pesan singkat dari telepon seluler Wangun.

M Nurhadi
Sabtu, 01 Agustus 2020 | 21:32 WIB
Cinta Ditolak, Wangun Gantung Diri di Depan Rumah Wanita Idamannya
Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)

SuaraKalbar.id - Masyarakat di Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah digegerkan sosok mayat pemuda yang tergantung di pohon langsat di belakang rumah salah seorang warga, Sabtu (1/8/2020).

"Setelah mendapat info, kami menyelidiki dan akhirnya diketahui pemuda itu bernama Wangun (20) asal Desa Danau Masura, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan," kata Kepala Polsek Pematang Karau, Inspektur Polisi Dua Rochman Hakim, kepada Antara.

Wangun diduga nekat gantung diri karena ingin bermalam ke rumah seorang wanita bernama Nova (21). Namun, Nova ternyata menolak dan memilih tinggal di kediaman orangtuanya.

Wangun lantas nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali di pohon langsat. Ia diduga memiliki hasrat yang cukup kuat untuk menikahi Nova yang saat ini dianggapnya sebagai teman dekatnya. Sementara itu, Nova yang berstatus pisah dengan suaminya  itu memilih menolak.

Baca Juga:Kronologi Anak Tusuk Ayah Tiri Karena Perkosa Adiknya Hingga 2 Kali

"Awalnya warga mengira korban pembunuhan. Setelah kami menyisir di sekitar tempat kejadian perkara, kami menemukan celana di bawah rumah, dan di kantong celana belakang korban ada telepon genggam android. Kami menduga kuat korban bunuh diri," beber Hakim.

Polisi juga menjadikan sejumlah benda seperti seutas tali nilon sepanjang tiga meter, telepon android Samsung, telepon genggam Advance, selembar jaket hoodie warna hitam, celana panjang warna abu-abu dan satu ikat pinggang hitam sebagai barang bukti.

Setelah bahan dan keterangan saksi-saksi dirangkum, serta membuka telepon android korban, ditemukan pula percakapan pesan antara Wangun yang dikirim kepada Nova dengan kata-kata dalam bahasa Dayak Maanyan.

"Artinya begini: Besok kamu lihat aku bunuh diri di depan rumah kamu, biar kamu lihat mayatku," ungkap Hakim, membacakan pesan singkat dari telepon seluler Wangun.

Akhirnya, disimpulkan korban bunuh diri dengan cara mengikat tali ke leher dan menggantungkan diri di pohon langsat di belakang rumah warga RT 2 Desa Lampeong. Hal ini juga diperkuat visum et repertum.

Baca Juga:Geger! Buaya 4 Meter Mati Mengambang di Bendungan WK Marsawah Kuansing

"Hasil visum juga tidak ditemukan bekas luka atau memar akibat hantaman benda tajam maupun benda tumpul. Kami simpulkan ini kasus bunuh diri," pungkas Hakim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini