Warkop dan Rumah Makan di Kalbar Diminta Perketat Protokol Kesehatan

Apabila dibiarkan, maka akan terjadi penularan Covid-19 di warkop.

Husna Rahmayunita
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 17:18 WIB
Warkop dan Rumah Makan di Kalbar Diminta Perketat Protokol Kesehatan
Pelayan menggunakan alat pelindung wajah, masker dan sarung tangan saat membawa piring kotor di salah satu rumah makan di kawasan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/5). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraKalbar.id - Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mengimbau fasilitas umum seperti rumah makan dan warung kopi (warkop) untuk memperketat protokol kesehatan bagi para pengunjung.

Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan virus corona yang hingga kini belum ditemukan obatnya.

Menurut Kepala Dinkes Kalbar Harisson, masih ada warkop yang menganggap pandemi Covid-19 sudah selesai sehingga cuek dengan protokol kesehatan.

"Di salah satu warkop yang ada di Jalan Tanjung Pura, setelah dilakukan swab, ternyata ada dua pengunjung yang positif Covid-19 dan mereka ini tanpa gejala. Mau tidak mau, kita mengharuskan warkop itu ditutup selama satu minggu," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (15/8/2020).

Baca Juga:Rektor USU Dituding Tak Punya Hati, Mahasiswa Demo Minta Keringanan UKT

Harisson mengatakan, kalau pun ada yang menerapkan protokol kesehatan, biasanya pihak warkop tetap membiarkan pengunjung berdesak-desakan.

"Padahal menurut penelitian kita saat ini 3 persen masyarakat Kalbar adalah mereka terpapar Covid-19 tanpa gejala, sehingga kita harus selalu waspada. Kemungkinan besar mereka yang tiga persen dari jumlah populasi ini, mereka nongkrong di warkop," tuturnya.

Melihat kondisi tersebut, Harisson mengimbau agar pengusaha rumah makan maupun warkop mengontrol para pengunjung yang datang agar benar-benar menerapkan disiplin protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan.

Sebab apabila dibiarkan, maka akan terjadi penularan Covid-19 di warkop. Imbasnya, warkop pun terpaksa akan ditutup.

"Bila terkaji penularan di warkopnya, maka tidak akan menutup kemungkinan warkopnya akan ditutup sementara oleh pemerintah kabupaten/kota. Penutupan itu dimaksudkan agar pemilik warkop melakukan disinfeksi pada warkopnya, dan mereka akan ditutup sementara selama tujuh hari," ujar Harisson.

Baca Juga:Pegawai Positif Covid-19, Puskemas Tanjungbatu Ditutup Sementara

Selain pelaku usaha, Harisson pun meminta masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 agar tidak mudah tertular. Terlebih, banyak ditemukan pasien yang positif Covid-19 namun tanpa gejala.

Ia pun menambahkan, berdasarkan hasil swab yang diperiksa di laboratorium Untan, dari 223 sampel swab yang ada, 114 dinyatakan negatif, 6 sembuh dan ada 3 kasus baru.

"Ketiga kasus baru ini 2 diantaranya duduk atau kontak dengan penumpang pesawat dari Surabaya yang sempat heboh kemarin," katanya.

Di Kalbar, tercatat ada 444 kasus konfirmasi Covid-19 hingga Jumat (14/8). Dari jumlah tersebut 41 orang masih menjalani perawatan, 399 orang sembuh dan empat orang meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini