Lagi Asyik Bakar Sampah, Pria Ini Kaget Temukan Puluhan Koin Kuno VOC

Puluhan uang koin tergeletak di balik tumpukan ranting kayu.

Husna Rahmayunita
Sabtu, 26 September 2020 | 18:17 WIB
Lagi Asyik Bakar Sampah, Pria Ini Kaget Temukan Puluhan Koin Kuno VOC
Ilustrasi koin kuno (Shutterstock).

SuaraKalbar.id - Nasib baik tak pernah tahu kapan datangnya. Begitulah yang dialami oleh Ahen Bong alias Botak yang baru saja menemukan puluhan keping uang koin kuno bertuliskan VOC.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Ampera, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Kamis (24/9/2020).

Ahen Bong saat itu tengah membersihkan lahan kebun kelapa yang berada persis di belakang rumahnya.

Ia kemudian membakar sampah-sampah kayu yang ada di kebun miliknya tersebut.

Baca Juga:Orasi Budaya Garin Nugroho: 5 Paradoks Revolusi Industri Digital

Namun, tiba-tiba ia dibuat kaget, karena menemukan puluhan uang koin tergeletak di balik tumpukan ranting kayu.

"Saat itu saya sedang membersih kan lahan kebun kelapa. Pas saya membakar sampah terlihat tergeletak di tanah uwang logam tersebut,” ujar Ahen Bong kepada Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).

Ia pun langsung mengecek uang tersebut dan menduga kalau itu koin kuno. Sebab, tampak tulisan Netherlend 1920 di permukaan uang logam.

Tak cukup sampai di situ, Ahen Bong mengira kalau puluhan keping koin kuno tersebut sengaja dikubur di dalam tanah oleh pemiliknya saat itu. Kini, uang tersebut masih disimpannya.

“Untuk puluhan uang logam kuno itu masih ada sama saya,” katanya.

Baca Juga:Legenda Sumur Tua Kota Lama Tak Pernah Kering di Musim Kemarau

Ahen Bong temukan koin kuno VOC. (dok.suarakalbar.co.id)
Ahen Bong temukan koin kuno VOC. (dok.suarakalbar.co.id)

Setali tiga uang, Kepala Desa Rantau Panjang Hasanan membenarkan ada warga nemukan puluhan uang koin  kuno.

Ia pun menyebut, uang koin yang ditemukan Ahen Bong 1920 dan 1930 dan bertuliskan VOC atau pada masa Hindia Belanda.

Hasanan menceritakan setelah penemuan uang koin kuno tersebut, di lokasi lain di Kayong Utara juga ditemukan pecahan keramik kuno.

Pecahan keramik tersebut merupakan peninggalan zaman Dinasti Ching. Bila dilihat dari coraknya diperkirakan keluaran tahun 1636-1911.

Dengan adanya kejadian ini, ia pun berharap barang-barang kuno tersebut bisa dirawat dan dijadikan cagar budaya Kayong Utara.

“Saya berharap Pemda harus turut serta diinventarisir atau diamankan agar tidak pindah ketempat lain. Menurut saya itu bagian peninggalan sejarah atau bisa dijadikan cagar Budaya Kayong Utara,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini