SuaraKalbar.id - Budayawan Emha Ainun Najib atau yang karib disapa Caknun angkat bicara terkait enam laskar FPI ditembak mati oleh polisi saat mengawal Rizieq Shihab.
Cak Nun menuturkan pasca insiden berdarah tersebut, dia menyarankan agar Presiden Joko Widodo dan pentolan FPI berdialog empat mata.
Hal itu diungkapkannya melalui tulisan yang dibagikan di laman Caknun.com
Awalnya, sang cendekiawan muslim membuka pertanyaan mengenai sikap yang harus diambil rakyat. Mengingat, ada dua versi cerita penembakan itu dari polisi dan FPI.
Baca Juga:CEK FAKTA: Foto 6 Jenazah Anggota FPI Berlumuran Darah, Benarkah?
"Menurut FPI yang salah polisi, menurut polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya yang mana? "Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat tidak diurus sebabnya secara mendas" tulis Cak Nun seperti dikutip Selasa (8/12/2020).
Menurutnya, ketidak tenangan dari dua kubu ini merupakan dampak dari tidak adanya pihak yang mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila.
![Budayawan yang juga ulama, Emha Ainun Najib (Cak Nun) [Screenshot YouTube/CakNun.com].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2015/04/04/o_19i0m8aehivf1c1laqc1ch4ej0a.jpg)
Ia juga menyampaikan, saat ini adalah momen yang tepat untuk menguji, apakah Indonesia memiliki sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan.
Cak Nun juga mengingatkan secara halus dengan menulis, "Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya." Ia mengajak rakyat untuk menunggu momen dialog antara Jokowi dengan Habib Rizieq.
Hal itu ia sampaikan lantaran sampai saat ini Jokowi belum mengucapkan belasungkawa terkait meninggalnya 6 orang tersebut.
Baca Juga:Tulisan Cak Nun Terkait Kematian 6 Anggota FPI: Rakyat Percaya yang Mana?
"Sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini. Prinsip yang harus dicapai: 1- Menang bersama, bukan menangan sendiri 2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan," tegasnya.
Ia juga berpesan agar dalam dialog tersebut tidak ada yang dipermalukan. Semua harus bersatu dengan Pancasila, ia juga meminta semua pihak agar apapun yang terjadi, yang menang adalah Bangsa Indonesia.
"Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game. Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," tutupnya.
Selengkapnya tulisan Caknun bisa disimak di sini.
Klaim Polisi
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan bahwa kelompok yang diduga laskar khusus simpatisan Rizieq Shihab sempat melesatkan tiga kali tembakan saat benttik di Tol Jakarta-Cikampek KM 5, Senin (7/12/2020) dini hari.
- 1
- 2