6 Laskar FPI Ditembak, Cak Nun: Saatnya Jokowi Dialog dengan Habib Rizieq

Saat ini adalah momen yang tepat untuk menguji, apakah Indonesia memiliki sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan.

Husna Rahmayunita | M Nurhadi
Selasa, 08 Desember 2020 | 09:02 WIB
6 Laskar FPI Ditembak, Cak Nun: Saatnya Jokowi Dialog dengan Habib Rizieq
Cak Nun - (YouTube/Najwa Shihab)

SuaraKalbar.id - Budayawan Emha Ainun Najib atau yang karib disapa Caknun angkat bicara terkait enam laskar FPI ditembak mati oleh polisi saat mengawal Rizieq Shihab.

Cak Nun menuturkan pasca insiden berdarah tersebut, dia menyarankan agar Presiden Joko Widodo dan pentolan FPI berdialog empat mata.

Hal itu diungkapkannya melalui tulisan yang dibagikan di laman Caknun.com

Awalnya, sang cendekiawan muslim membuka pertanyaan mengenai sikap yang harus diambil rakyat. Mengingat, ada dua versi cerita penembakan itu dari polisi dan FPI.

Baca Juga:CEK FAKTA: Foto 6 Jenazah Anggota FPI Berlumuran Darah, Benarkah?

"Menurut FPI yang salah polisi, menurut polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya yang mana? "Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat tidak diurus sebabnya secara mendas" tulis Cak Nun seperti dikutip Selasa (8/12/2020).

Menurutnya, ketidak tenangan dari dua kubu ini merupakan dampak dari tidak adanya pihak yang mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila.

Budayawan yang juga ulama, Emha Ainun Najib (Cak Nun) [Screenshot YouTube/CakNun.com].
Budayawan yang juga ulama, Emha Ainun Najib (Cak Nun) [Screenshot YouTube/CakNun.com].

Ia juga menyampaikan, saat ini adalah momen yang tepat untuk menguji, apakah Indonesia memiliki sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan.

Cak Nun juga mengingatkan secara halus dengan menulis, "Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya." Ia mengajak rakyat untuk menunggu momen dialog antara Jokowi dengan Habib Rizieq.

Hal itu ia sampaikan lantaran sampai saat ini Jokowi belum mengucapkan belasungkawa terkait meninggalnya 6 orang tersebut.

Baca Juga:Tulisan Cak Nun Terkait Kematian 6 Anggota FPI: Rakyat Percaya yang Mana?

"Sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini. Prinsip yang harus dicapai: 1- Menang bersama, bukan menangan sendiri 2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan," tegasnya.

Ia juga berpesan agar dalam dialog tersebut tidak ada yang dipermalukan. Semua harus bersatu dengan Pancasila, ia juga meminta semua pihak agar apapun yang terjadi, yang menang adalah Bangsa Indonesia.

"Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game. Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," tutupnya.

Selengkapnya tulisan Caknun bisa disimak di sini.

Klaim Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan bahwa kelompok yang diduga laskar khusus simpatisan Rizieq Shihab sempat melesatkan tiga kali tembakan saat benttik di Tol Jakarta-Cikampek KM 5, Senin (7/12/2020) dini hari.

Peristiwa penyerangan itu berawal ketika anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelangggaran protokol kesehatan dalam acara pernikahan putrinya, di Polda Metro Jaya pagi ini. Selanjutnya, mereka melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kedua kanan) didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachmanmem (kedua kiri), Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan (kiri), dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan anggota kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kedua kanan) didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachmanmem (kedua kiri), Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan (kiri), dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan anggota kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Tiba-tiba, dua kendaraan yang ditumpangi oleh kelompok simpatisan Rizieq itu memepet kendaraan milik anggota. Ketika itu lah mereka disebut sempat melesatkan tembakan ke arah kendaraan milik anggota polisi.

Akibatnya, kendaraan yang ditumpangi enam anggota polisi itu mengalami kerusakan.

Fadil mengatakan bahwa laskar khusus simpatisan Rizieq itu melakukan penyerangan dengan menggunakan dua senjata api dan beberapa senjata tajam.

"Asli ini (senjata api) ada tiga yang sudah ditembakkan. Hasil awal kelompok yang menyerang ini diidentifikasi adalah laskar khusus yang selama ini menghalang-halangi penyidikan," kata Fadli di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin.

Dalam peristiwa penyerangan ini, polisi menembak mati enam orang yang diduga merupakan laskar khusus simpatisan Rizieq.

Versi FPI

FPI memberikan keterangan terkait bentrokan antara polisi dan pengawal Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50, Senin dini hari tadi.

FPI membantah jika melakukan penyerangan terhadap polisi. Justru mereka menyebut jika terjadi penghadangan terhadap rombongan mobil keluarga Rizieq yang dikawal sejumlah laskar.

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Habib Rizieq) dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Karawang Timur," kata Ketua FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangan tertulisnya

Shabri menjelaskan, pada Senin dini hari memang Rizieq dan berserta keluarga akan menuju tempat pengajian khusus keluarga. Pengajian ini diadakan ba'da Subuh dan secara khusus hanya untuk keluarga Rizieq.

Sekretaris Jenderal FPI Munarman dalam konferensi pers soal penembakan polisi terhadap 6 pengawal Habib Rizieq di Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]
Sekretaris Jenderal FPI Munarman dalam konferensi pers soal penembakan polisi terhadap 6 pengawal Habib Rizieq di Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

Namun, menurutnya, dalam perjalanan menuju lokasi rombongan tiba-tiba disebutnya diserang preman atau kelompok orang tak dikenal.

"Para preman OTK (orang tak dikenal) yang bertugas operasi itu menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," ungkapnya.

Lebih lanjut, Shabri mengatakan, alhasil dari penyerangan tersebut satu mobil turut menjadi korban. Dan menurutnya 6 laskar pengawal Rizieq hilang.

"Kami mohon doa agar 1 mobil yang tertembak berisi 6 laskar agar diberi keselamatan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini