Angin Segar Bagi Petani, Harga Karet di Kalbar Terus Naik

Para tengkulak mulai tidak berani membeli harga yang rendah.

Husna Rahmayunita
Senin, 01 Maret 2021 | 11:56 WIB
Angin Segar Bagi Petani, Harga Karet di Kalbar Terus Naik

SuaraKalbar.id - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, terselip angin segar bagi petani karet di Kalimantan Barat (Kalbar).

Pasalnya harga jual karet mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir .

Karet yang menjadi komoditas ekspor unggulan Kalbar yakni bahan olahan karet (Bokar) menembus harga Rp 22.000 per kilogram.

Bokar mengalami kenaikan harga jelang awal Maret 2021 ini. Sebelumnya harga karet belasan ribu rupiah per kilogram.

Baca Juga:REI Kalbar Akan Bangun 7.500 Rumah Subsidi Selama Tahun 2021

“Mendekati akhir Februari 2021 harga bokar di tingkat pabrik dengan tingkat karet kering 100 persen naik signifikan, Januari harga Rp19.000 per kilogram dan kini menjadi Rp22.000 per kilogram. Ada kenaikan Rp3.000 per kilogram,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Kalbar Jusdar kepada Antara, Jumat (26/2/2021).

Ia menambahkan, untuk harga karet di pasar global sendiri awal Januari hanya1,54 dolar AS per kilogram SIR 20 dan saat ini sudah sekitar 1,75 dolar AS per kilogram SIR 20.

Menurutnya adanya kenaikan harga karet di Kalbar dandunia saat ini karena ekonomi negara konsumen karet alam yang mulai membaik.

“Dengan baiknya ekonomi negara tujuan ekspor mendorong permintaan karet alam meningkat. Dengan permintaan karet alam juga meningkat harga terdongkrak,” jelas dia.

Kekinian, kata dia, suplai bahan baku ke pabrik di Kalbar sendiri masih tidak mencukupi. Sejumlah pabrik membeli Bokar dari luar provinsi seperti dari Kalteng, Lampung, Sumsel dan Bangka Belitung.

Baca Juga:Kenaikan Cukai Belum Berdampak Pada Naiknya Harga Rokok

“Saat ini dari 16 pabrik karet yang ada di Kalbar, hanya 11 pabrik yang beroperasi dan 5 pabrik tidak beroperasi karena kekurangan bahan baku,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Heronimus Hero mengatakan strategi yang diterapkan dan transparansi harga yang dihadirkan pemerintah di tingkat pabrik memberikan gambaran harga di petani.

Dengan demikian, kata dia, para tengkulak mulai tidak berani membeli harga yang rendah karena petani sudah mudah mengetahui harga terkini karet.

Hero menjelaskan dengan perbaikan tata niaga karet yang terus dimaksimalkan juga saat ini permintaan karet mulai terus naik sehingga harga ikut terdongkrak.

"Permintaan karet mulai membaik dan aktivitas ekonomi mulai kembali bergerak. Sehingga industri yang memerlukan karet mulai meningkatkan permintaan. Sehingga harga karet dunia mulai naik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini