Kisah Kakek Masim, Ditemukan Keluarga Setelah 30 Tahun Hilang Misterius

Kakek Masim ditemukan berkat medsos.

Husna Rahmayunita
Jum'at, 26 Maret 2021 | 08:10 WIB
Kisah Kakek Masim, Ditemukan Keluarga Setelah 30 Tahun Hilang Misterius
Kakek Masim didampingi adiknya Musafak di Dusun Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. (Antara/Anis Efizudin)

SuaraKalbar.id - Cerita menyentuh hati datang dari seorang pria paruh baya bernama Masim Masruri yang akhirnya bisa kembali bertemu anggota keluarganya. Kakek Masim orang hilang.

Dia sempat hilang misterius, tanpa jejak. Sekiranya selama 30 tahun, sang kakek menghilang.

Namun baru-baru ini, Kakek Masim berhasil ditemukan di Jawa Timur. Ia pun bisa bertemu kembali keluarganya di Magelang, Jawa Tengah.

Kakek Masim ditemukan oleh keluarganya berkat foto yang diunggah oleh seorang warganet di media sosial (medsos).

Baca Juga:Nurul Hilang Misterius di Hutan Banyuwangi

Hal itu dikisahkan oleh pihak Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Secang Magelang.

"Proses penemuan Pak Masim berkat diunggah di media sosial. Dia sampai di rumah pada Rabu (24/3) malam setelah dilakukan penjemputan," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/3/2021).

Nurkhayati yang masih ada hubungan keluarga dengan Masim menjelaskan proses penemuan pria itu setelah diunggah di medsos oleh akun instagram @novitha_mery.

"Melalui story akun instagram tersebut menampilkan dua foto saat pertama kali ditemukan, kemudian kondisi setelah dipotong rambutnya dan dimandikan dengan mengenakan baju koko. Selain itu, diberi caption 'bantu share dong gank.. Siapa tau ada yang kenal. Beliau hanya ingat Magelang, Kalisalak'," katanya membacakan medsos tersebut.

Setelah ada kabar Masim ada di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kemudian pihak keluarga berembuk untuk melakukan penjemputan.

Baca Juga:Pamit Antar Baju, Ibu Muda di Sekadau Dilaporkan Hilang

Kebetulan di Kalisalak, Secang, masih ada adiknya, Musafak (56), sedangkan adik satunya tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Penjemputan Kakek Masim  dilakukan oleh Nurhayati dan kakaknya Muhammad Ridwan yang juga pegawai Kecamatan Secang, dan perangkat Desa Donomulyo Ratna Indah Wulandari.

Ridwan menuturkan, dulunya Masim orangnya pintar mengaji. Saat itu setelah sekolah ingin mondok di Gontor, Ponorogo.

Namun, orang tuanya tidak membolehkan karena alasan jauh dan tidak punya biaya. Diduga hal inilah yang menyebabkan dia depresi hingga pergi dari kampungnya.

Ia menuturkan saat ada kabar penemuan Masim, dirinya meminta untuk difotokan 10 jari tangannya, karena di salah satu jari tengah tangan kiri ada ciri khusus luka bekas cincin.

Setelah dicocokkan, benar kalau pria itu adalah Kakek Masim, Ridwan pun bergegas untuk menjemputnya.

Kini, Kakek Masim tinggal di rumah adiknya di Secang. Tetapi, saat diajak bicara, dia hanya menjawab singkat. Para tetangga maupun saudaranya silih berganti berdatangan untuk menengok Kakek Masim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini