Rebutan Lahan Berujung Saling Serang Pakai Sajam, 10 Orang Babak Belur

Persoalan itu dipicu masalah sengketa tanah.

Husna Rahmayunita
Rabu, 14 April 2021 | 17:36 WIB
Rebutan Lahan Berujung Saling Serang Pakai Sajam, 10 Orang Babak Belur
Ilustrasi garis polisi di lokasi rebutan lahan. [Suara.com]

SuaraKalbar.id - Sebanyak 10 orang terluka setelah saling serang gara-gara rebutan lahan. Mereka yang terlibat perkelahian merupakan satu keluarga.

Tak hanya saling serang menggunakan senjata tajam (sajam), mereka juga saling lempar batu.

Akibat kejadian itu, 10 orang terluka dan harus dibawa ke Puskesmas untuk menjalani perawatan.

Insiden perkelahian itu terjadi di Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (13/4/2012).

Baca Juga:Viral Pemotor Adu Jotos di Jalanan, Tak Terima Senggolan Motor

Kapolres Loteng, AKBP Esty Setyo Nugroho membeberkan kronologi kejadian tersebut.

Kata dia, peristiwa itu berawal saat salah seorang warga inisial KH yang masih berkeluarga 'ngegas' menggunakan sepeda motor.

Gara-gara itu, para korban terpancing dan terjadilah keributan menggunakan sajam maupun saling lempar batu.

" Ada 10 korban dan mereka telah dirawat di Puskesmas Ganti dan Mujur untuk mengantisipasi adanya perkelahian lagi," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/4/2021).

Dia mengatakan persoalan tersebut bukan perang kampung, melainkan dipicu masalah sengketa tanah. Kedua belah pihak yang ribut merupakan satu garis keluarga.

Baca Juga:Bocah 3 Tahun Tewas Kesetrum Usai Masukkan Gunting ke Lubang Stop Kontak

"Satu keluarga, bukan perang kampung seperti informasi yang beredar di media sosial," sambungnya.

Setelah kejadian itu, pihaknya telah melakukan upaha mediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara perdata di Pengadilan.

Pasalnya masing-masing memiliki alas hak, ada yang memiliki sertifikat dan SPPT. Pihaknya juga telah menurunkan anggota untuk mengantisipasi ada perkelahian lanjutan dari kedua belah pihak. 

"Tadi malam kita langsung menurunkan anggota melakukan pengamanan sampai saat ini," kata Esty.

Sementara untuk laporan perusakkan lahan sebelumnya, Esty mengungkapkan  telah diproses dan ditindaklanjuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini