SuaraKalbar.id - Politikus Demokrat Andi Arief buka suara usai dipolisikan oleh eks Politikus Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi alias Uki.
Andi Arief dilaporkan polisi usai memanas dengan Uki di Twitter. Menurut Andi Arief sebenarnya dirinya yang harus lapor polisi bukan Uki.
Sebab, kata dia, Uki yang memulai menyinggung dirinya lewat cuitan saat adu argumen dengan Politikus Demokrat Cipta Panca.
"Pemilik akun @Uki23 melaporkan saya ke kepolisian. Itu hak. Namun saya perlu meluruskan, sebetulnya yg harus melaporkan itu saya. Karena saya tidak tahu menahu perdebatannya soal PPN sembako dengan @panca66.Kabarnya uki kehilangan argumen saat debat," cuit Andi Arief, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga:Andi Arief Tebar Ancaman, Politisi PSI Sarankan Uki Tidak Perlu Pakai Cara FPI
Ia menegaskan siap menghadapi laporan Uki karena menilai apa yang disampaikan memuat kebohongan. Sindiran menohok pun ditujukan kepada Uki yang disebutnya tak jujur.
"Terhadap laporan itu saya akan menghadapinya. Tetapi saya berharap tidak termakan dengan kebohongan dan seakan-akan ada penzaliman seperti yg dikemukakan Uki. Tidak ada sama sekali. Sayang sekali Uki politisi muda namun tidak jujur," sambung Andi Arief.

Ketua Badan Pemilihan Umum (Bappilu) Demokrat tersebut menilai ada motif jahat di balik cuitan Uki, di mana mengunggah fotonya saat di penjara. Karenanya, Andi Arief menegaskan tak akan mundur.
"Saya konsisten dg demokrasi.Selama urusan kebebasan berpendapat tak akan ada laporan dari saya ke kepolisian, sekejam apapun bentuknya. Soal Uki, ada mens rea, jahat atas tuitnya yangg melibatkan saya. Itulah kenapa saya harus mendatanginya, memilih penyelesaian di luar hukum," ujarnya.
Terakhir, ia memberikan nasihat kepada Uki agar jujur dalam berpolitik. Menurutnya, dengan sikap tersebut karier politik bisa awet.
Baca Juga:Andi Arief ke Uki: Jangan Salahin Kalau 'Gua' Memilih Street Justice
"Buat @Uki23, saran saya kalau mau berpolitik dan bertahan lama, maka hati itu harus bersih. Hati bersih menjaga konsistensi. Di luar itu, anda harus jujur apa adanya. Pura-pura dizalimi bukan modal politik. Bukan itu," tandasnya.
- 1
- 2