Banjir Sintang Rendam 4 Kecamatan, Tinggi Air Capai 2 Meter

BPBD Kabupaten Sintang terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Husna Rahmayunita
Jum'at, 16 Juli 2021 | 12:30 WIB
Banjir Sintang Rendam 4 Kecamatan, Tinggi Air Capai 2 Meter
Ilustrasi banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. (Antara)

SuaraKalbar.id - Musibah banjir melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Banjir Sintang terjadi pada Rabu (14/7/2021) dan mengakibatkan empat kecamatan di terendam.

Hingga Jumat (16/7), sejumlah wilayah di Sintang masih tergenang air. Bahkan ketinggian air mencapai dua meter. Hal itu diungkapkan oleh epala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

"Kondisi per hari ini, tinggi muka air bervariasi. BPBD Kabupaten Sintang mencatat adanya kenaikan tinggi muka air di kawasan hilir setinggi 200 sentimeter, sedangkan di hulu, tinggi muka air turun menjadi 100 sentimeter," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Muhari menuturkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak, antara lain koordinasi dengan instansi terkait dan kaji cepat.

Baca Juga:Penampakan Mengerikan Banjir di Eropa: dari Jerman hingga Belanda, Tewaskan 33 Orang

Berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Sintang Kamis (15/7) pukul 21.00 WIB, sebanyak 751 KK terdampak banjir di Kecamatan Kayan Hilir dan 377 jiwa mengungsi, dan saat ini tim lapangan masih terus melakukan pendataan.

"Dari pendataan sementara, banjir juga menyebabkan kerugian material, yakni 751 unit rumah terendam," sambungnya.

Menurut perkembangan laporan di lapangan saat ini, sebagian wilayah terdampak banjir tersebut merupakan area yang sulit diakses, karena alur sungai sangat sempit dan arus air sungai sangat deras.

Lokasi yang hingga kini masih terendam banjir, yakni 13 desa di Kecamatan Kayan Hulu. Ke-13 desa itu adalah Desa Nanga Masau, Merah Arai, Tanah Merah, Lintang Tambok, Empakan, Topan Nanga, Nanga Tebidah, Entegong, Landau Bara, Kebarau, Tanjung Bunga, Emponyang, dan Nanga Payak.

Sedangkan di Kecamatan Kayan Hilir sebanyak 13 desa, yakni Desa S Buaya, Neran Baya, Melingkat, Kempas Raya, Buluk Panjang, Pelaik, Tanjung Putar, Nyangkom, Tuguk, Landau Beringin, Lalang Inggar, Pakak, dan Sungai Meraya.

Baca Juga:Dampak Banjir Kapuas Hulu: Ribuan Rumah Terendam, Akses Jalan Putus

Dua kecamatan lain yang terdampak banjir adalah Kecamatan Serawai dan Dedai. BPBD Kabupaten Sintang masih melakukan pendataan desa-desa terdampak di dua kecamatan tersebut. (Antara)

News

Terkini

Ia pun berharap, ada bantuan benih padi dari Pemkot Singkawang untuk ditanam kembali.

News | 20:37 WIB

"Jadi lihat lagi nanti bagaimana ke depannya, semoga ada jalan keluarnya," harapnya.

News | 19:31 WIB

Banjir udah berlangsung selama tiga hari, kondisi air terus mengalami kenaikan sejak kemarin

News | 19:03 WIB

Berikut bacaan Surah Yasin dalam abjad latin lengkap dengan terjemahannya:

News | 20:58 WIB

Kejadian amblas sedalam 1 meter lebih dan hampir memakan separuh jalan ini sudah terjadi sejak Selasa

News | 20:28 WIB

Dampak banjir di sentra harga cabai naik. Sejak seminggu yang lalu harganya naik sebesar Rp20 ribu sampai dengan Rp25 ribu per kilogram

| 20:05 WIB

Hasil investigasi dan penyelidikan menunjukkan bahwa berita tersebut tidak benar adanya dan merupakan hoaks belaka

News | 19:57 WIB

Selain produk jurnalisme, stakeholder media juga membutuhkan keberadaan para content creator, influencer, key opinion leaders.

News | 06:20 WIB

Nama asli pelaku Armadi, kalau MiChat bernama Vidya alias Sindi Lin atau Puput Real, pelaku berdomisili di Kecamatan Sebatik

News | 09:36 WIB

Saat dilakukan introgasi terduga pelaku mengakui bahwa ia adalah pelaku dari pembunuhan terhadap NA tersebut

News | 22:16 WIB

Pekerja tersebut melihat bungkusan plastik tersebut dalam keadaan sobek dan terlihat seperti kaki bayi

News | 23:08 WIB

Korban diduga meninggal karena mengalami tindak pidana kekerasan dengan benda tumpul

News | 22:44 WIB

Banjir yang terjadi di Semelagi Kecil merupakan air kiriman dari Bengkayang dan Sambas, hal ini dikarenakan debit air lebih tinggi dibandingkan tanggul yang ada

News | 22:36 WIB

Jadi kemarin, almarhum (Susi) bersama suami, mertua, ipar, dan anaknya didampingi satu orang perawat diangkut dengan kapal menuju Pontianak

News | 21:40 WIB

Saat subuh saya keluar rumah itu sudah banjir setinggi mata kaki orang dewasa. Saya lihat pagi-pagi airnya masih jernih, tidak lama kemudian tiba-tiba air jadi keruh

News | 21:30 WIB
Tampilkan lebih banyak