Tinggal di Sarawak, Guru Anak-anak TKI Meninggal Dunia

Naharia Raja wafat di usia 44 tahun.

Husna Rahmayunita
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 19:07 WIB
Tinggal di Sarawak, Guru Anak-anak TKI Meninggal Dunia
Ilustrasi peti jenazah Naharia Raja. [Shutterstock].

SuaraKalbar.id - Kabar duka, guru anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI), Naharia Raja meninggal dunia.

Naharia Raja meninggal dunia di Sarawak, Malaysia, Kamis (5/8/2021). Jenazahnya dipulangkan ke Indonesia lewat PLBN Entikong, Kalimantan Barat, Jumat (6/8).

Semasa hidup, almarhuman dikenal sebagai guru Community Learning Centre (CLC) atau guru sekolah bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Mukah, Sarawak.

Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Yonny Tri Prayitno menerangkan Naharia Raja sempat dirawat di Rumah Sakit Mukah selama empat hari.

Baca Juga:Duh! Gaji Guru GTT di Kota Probolinggo Dipotong 50 Persen

Guru tersebut meninggal dunia di kediamannya ladang Felcra Balingian, Sarawak karena sakit jantung.

Naharia Raja wafat diusia 44 tahun. Wanita tersebut merupakan PMI asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan telah mengabdi selama lima tahun sebagai guru pamong di CLC Balingian.

"Kami dari KJRI Kuching turut berduka cita, dan membantu proses pemulangan jenazah ke kampung halaman almarhumah di Gowa, Sulsel, yang didampingi suaminya," kata Yonny seperti dikutip dari Antara.

Yonny menjelaskan, jenazah telah diberangkatkan dari Mukah, Sarawak, Kamis (5/8) dan hari Jumat (6/8) ini dijadwalkan tiba di perbatasan Pos CIQ Tebedu.

"Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada almarhumah, kami melepas jenazah almarhumah di pintu PLBN Entikong," katanya.

Baca Juga:Buntut Turun ke Jalan Pakai Bikini, Dinar Candy Terancam Pidana 10 Tahun Penjara

Tidak hanya murid-murid almarhumah yang berduka, semua teman-teman almarhumah dari korps guru CLC se-Sarawak begitu kehilangan sosok Naharia Raja.

Salah seorang guru sempat mengungkapkan perasaannya pada saat almarhumah sakit, dalam tulisannya seperti betikut,

"Tidak tega lihatnya berbaring lemah di rumah sakit, karena beliau itu adalah orang yang paling semangat dalam menjalankan tugasnya terkadang meskipun dia tidak enak badan tetap masuk mengajar tidak peduli hujan, panas dan bahkan hari Minggu pun masuk kalau anak-anak mau ujian dan tidak peduli dibayar atau tidak asalkan anak-anak pintar, beliau sungguh sangat baik".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini