Mereka cenderung spontan. Tak terlalu banyak waktu untuk perencanaan, dan percaya pada ulasan-ulasan destinasi wisata di internet, terutama media sosial. Maka, tak heran kalau travel blogger menjadi kiblatnya.
Perilaku ini berkembang menjadi tren dan kian menular. Yang tak kalah menarik, rata-rata para wisatawan milenial menyatakan mereka mencari pengalaman wisata unik, baru, otentik, dan personal.
Jika yang sudah diperjuangkan oleh Anselmus, bagaimana kegigihan ingin mengubah status daerah yang terisolir dan tertinggal, ternyata tidak harus melulu menunggu modal pembangunan untuk infrastruktur.
"Tetapi modal nyali, bagaimana menuangkan ide gila. Berani berinvestasi dan menata konsep wisata dan pengorganisasian yang baik, menjadi kunci utama dalam memajukan dunia pariwisata di daerah," jelas Anas.
Baca Juga:Jalan-jalan ke Kalimantan Barat? Ini Lima Hidangan yang Pantang Terlewat