Kisah Warga Korban Terdampak Banjir di Sekadau Dirikan Tenda Secara Mandiri

Ratusan keluarga korban banjir di Kabupaten Sekadau masih mengungsi di tenda-tenda yang didirikan tenda secara mandiri.

Chandra Iswinarno
Kamis, 11 November 2021 | 06:00 WIB
Kisah Warga Korban Terdampak Banjir di Sekadau Dirikan Tenda Secara Mandiri
Tim SAR gabungan mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Sekadau. [Istimewa]

SuaraKalbar.id - Ratusan keluarga korban banjir di Kabupaten Sekadau masih mengungsi di tenda-tenda yang didirikan tenda secara mandiri.

Warga yang berasal dari Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir ini memilih mendirikan tenda dengan modal sendiri ketimbang mengungsi di posko bantuan.

"Yang mengungsi ada 141 rumah. Kami bikin tenda masing-masing. Tidak ada pakai posko. Kami mendirikan tenda secara mandiri," kata Kadus Nanga Gonis, Desa Mungguk, Ato pada Rabu (10/11/2021).

Menurut warga, dengan tinggal sementara di tenda ini mereka dapat melihat dan mengawasi rumahnya yang terendam banjir. Karena, lokasi tenda pengungsian ini berada tak jauh dari rumah mereka.

Baca Juga:Dua Desa di Muaragembong Bekasi Terendam Banjir Rob

Seorang pengungsi di tenda itu, Ayang mengaku sudah sepekan makan dan tidur di sana. Dalam tenda tersebut, mereka tidur dengan berhimpit-himpitan dan memakan makanan yang ada.

"Sudah seminggu. Kalau sulit, ya kami kesulitan di sini. Berharap ada bantuan segera datang. Kami sangat berharap dan minta tolong, pak," pintanya.

Sebagaimana diketahui, banjir masih merendam 26 desa di enam kecamatan di Kabupaten Sekadau. Tercatat sebanyak 18.678 warga terdampak banjir dan 3.025 jiwa harus mengungsi.

Tim SAR gabungan kini masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir di rumahnya. Tim SAR gabungan terus mengimbau agar warga mau dibawa ke posko.

Saat ini, sudah mulai banyak warga yang diperiksa kesehatannya di Posko Pengungsian Keraton Kusuma Negara di Desa Mungguk. Mereka mengeluh sakit gatal-gatal, demam dan sakit perut.

Baca Juga:Ratusan Desa di Aceh Timur Rawan Banjir

Sebelumnya, Camat Belitang Hilir Sekeresno Benyamin mengatakan, posko bencana banjir sudah disiapkan sejak sepekan yang lalu di Aula Kantor Camat.

"Jadi, jika ada bantuan secara pribadi ataupun perusahaan dan partai politik, bisa langsung ke posko kita. Kalau bisa yang memberikan bantuan, sekiranya elok supaya mengabari pihak kecamatan untuk datanya," kata dia.

Benyamin melanjutkan, sejauh ini bantuan berupa sembako sudah mengalir dan pengajuan bantuan pun masih terus diajukan ke Pemda Sekadau.

"Data keluarga yang terdampak terus kita perbaharui mengingat kondisi debit air yang masih meningkat sembari menunggu data dari desa. Ada juga yang sudah mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat," kata mantan Sekcam Belitang Hulu ini.

Data terakhir, di Desa Sungai Ayak Satu ada 151 kepala keluarga atau 471 jiwa. Mereka selain mendirikan tenda, ada yang mengungsi ke Kantor ASDP, SDN 18 Sungai Asam dan SDN 1 Sungai Ayak Satu.

Desa Sungai Ayak Dua ada 11 kepala keluarga yang mengungsi atau 42 jiwa. Tempat mengungsi seperti di Vihara Bakti Sosial di Sunyat, SD Negeri 03 di Pagar Besi, di Dusun Enteras warga ada yang membuat tenda darurat, dan SMA Negeri 1 Belitang Hilir mengungsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini