SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) berkomitmen menurunkan angka stunting yang saat ini masih tinggi di wilayahnya. Persentase stunting di Provinsi Seribu Sungai ini mencapai 29,8 persen.
Mereka menargetkan diri, di 2024 nanti angka stunting di daerah pemilik lagu Cik Cik Periook bisa turun 14 persen. Hal itu katanya selaras dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekda) Kalbar, Harisson mengatakan, pihaknya akan mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkalaborasi menekan kasus stunting di Kalbar. Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kalbar itu menyebutkan, kunci keamanan stunting di Kalbar terletak pada pemberdayaan ibu-ibu di sana, ketahanan pangan, serta pola asuh di rumah.
“Jadi pola asuh, ketahanan pangan, dan lingkungan yang baik, sangat berpengaruh pada penurunan angka stunting,” katanya, melansir dari insidepontianak.com--Jaringan Suara.com, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga:Turunkan Angka Stunting di Indonesia, Pemerintah Rogoh Kocek Hingga Rp 50 Triliun
Saat ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi garda terdepan dalam penaganan stunting. Namun, BKKBN tidak bisa sendiri mengetaskan masalah stunting ini. Perlu, dukungan semua pihak.
“Stunting ini diserahkan ke BKKBN. Tapi harus didukung semua pihak. Tanpa didukung OPD dan semua pihak, tentu tidak akan optimal,” pungkasnya.