SuaraKalbar.id - Akibat tenggelamnya tongkang yang membawa limbah industri hasil perkebunan kelapa sawit pada Rabu (16/2/2022), kini Masyarakat nelayan Pulau Penebang mengeluh hasil tangkapan ikan saat ini mulai berkurang.
Hal itu diakui oleh salah seorang nelayan, Sul, menurutnya saat ini dirinya dengan nelayan lainnya di daerah tersebut mengalami penurunan hasil tangkapan.
“Kita sebagai nelayan kecil yang tinggal dipesisir pulau penebang saat ini kita sudah susah cari ikan dan hasil tangkapan ikan mulai berkurang, tidak seperti biasanya sebelum ada kejadian ini,” katanya melansir Suarakalbar.co.id, jaringan suara.com, Selasa (15/2/2022).
Meski begitu menurut Sul, pihak pemilik limbah tersebut sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan upaya dini dengan mengumpulkan limbah dipesisir pantai dan menampal bocoran pada tongkang.
“Kurang lebih sekitaran enam hingga tujuh karung lah limbah yang bisa dikumpulkan mereka, saat itu pun saya dan beberapa masyarkat juga membantu, kemudian karungan tersebut ditanam ke dalam tanah,”ujar Sul.
Hal itupun dibenarkan oleh Kepala Desa Pelapis, Nadi. Dirinya menyatakan bahwa warga masyarakat Pelapis khususnya nelayan sudah terkena dampak dari limbah industri tersebut.
“Kemarin ada warga menyampaikan kesaya jaring pukat warga ada cairan minyak warna kekuningan menempel pada jaring pukat,” kata Nadi.