Nadiem Tolak Usul PM Malaysia Soal Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN, Imbau Masyarakat Bela Bahasa Indonesia

"Saya sebagai Mendikbud Ristek, tentu menolak usulan tersebut,"

Bella | Stefanus Aranditio
Rabu, 06 April 2022 | 09:44 WIB
Nadiem Tolak Usul PM Malaysia Soal Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN, Imbau Masyarakat Bela Bahasa Indonesia
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2021 di Halaman Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta Selatan. (ist)

SuaraKalbar.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak masyarakat Indonesia untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk terus memberdayakan bahasa Indonesia.

Pernyataan itu, terkait usulan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob yang ingin menjadikan Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi ASEAN.

”Saya imbau seluruh masyarakat bahu-membahu dengan pemerintah untuk terus berdayakan dan bela bahasa Indonesia," kata Nadiem, dikutip suara.com, Senin (4/4/2022).

Namun menurut Nadiem, usulan tersebut perlu dikaji lebih jauh, sebab menurutnya Bahasa Indonesia lebih layak untuk dikedepankan dengan mempertimbangkan keunggulan historis, hukum, dan linguistik.

Baca Juga:Dukung Bahasa Indonesia, Mendikbudristek Nadiem Makarim Tolak Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN

"Saya sebagai Mendikbud Ristek, tentu menolak usulan tersebut. Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional,” katanya.

Nadiem mengatakan, Bahasa Indonesia juga telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan persebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia.

Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah diselenggarakan oleh 428 lembaga, baik yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia.

Bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, serta di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia.

"Sudah selayaknya bahasa Indonesia duduk di posisi terdepan, dan jika memungkinkan menjadi bahasa pengantar untuk pertemuan-pertemuan resmi ASEAN," tegas Nadiem.

Baca Juga:Nadiem Tolak Usul PM Malaysia Soal Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN: Bahasa Indonesia Lebih Layak!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini