SuaraKalbar.id - Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak memberikan dukungan kepada Koalisi Indonesia Bersatu, yang dibentuk Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Ngabalin di Jakarta, Senin, menekankan, Jokowi masih fokus pada penanganan pandemi COVID-19 serta berbagai agenda strategis nasional selama masa jabatan kepresidenan yang diembannya.
"Tidak ada (dukungan), yang pasti sekarang Presiden punya konsentrasi full terhadap pembenahan terkait dengan masalah-masalah yang belum selesai, terutama pandemi COVID-19," ungkap Ngabalin saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Menurut Ngabalin, ketua umum ketiga partai politik tersebut diperkenankan melakukan langkah politis dengan membentuk koalisi sesuai kewenangan mereka. Presiden, kata Ngabalin, akan tetap konsentrasi pada penyelesaian program strategis nasional selama dua tahun terakhir sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Bahwa ketua-ketua umum partai kemudian memainkan peran-peran dengan cara dan teknis yang mereka lakukan, it's ok, itu partai politik punya kewenangan," ungkapnya.
Sebelumnya, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu usai pertemuan ketua umum ketiga partai itu, yaitu Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa, dan Zulkifli Hasan, di Jakarta, Kamis (12/5).
"Bersatu", yang menjadi nama koalisi itu, merupakan gabungan dari nama logo masing-masing partai, yaitu Beringin (Golkar), Surya atau matahari (PAN), dan Baitullah atau ka'bah (PPP). Koalisi itu secara resmi dibentuk untuk menghadapi Pemilu Serentak 2024. Antara