SuaraKalbar.id - Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis angkat bicara terhadap musibah tanah longsor menimpa aktivitas pertambangan emas tanpan izin (PETI) di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Untuk menekan terjadinya aktivitas ilegal ini ia katakan perlu dukungan semua pihak baik itu stakeholder maupun pemerintah pusat.
"Apalah daya pemerintah daerah, perlu dukungan semua stakeholder. Karena penanganan barang ini se-Indonesia masalahnya, bukan hanya Bengkayang saja, hanya kebetulah ada korban saja di sini,"katanya kepada Suara.com, Senin (19/9/2022).
Seperti yang diketahui, sejumlah warga yang menjadi pendulang pada aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan itu meninggal dunia disebabkan tanah longsor.
Baca Juga:Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura Minta Polisi Tangkap Perusak Kantor PT AKM
Darwis meminta, agar warga tak mengulangi hal yang sama, dengan mendulang emas secara ilegal. Sebab, aktivitas tersebut justru mengandung resiko dan membahayakan bagi keselamatan.
"Saya berpesan jangan lagi lah melakukan hal yang seperti ini. Karena ini sangat membahayakan, memang kebanyakan orang cerita ini demi sesuap nasi dan untuk bertahan hidup, tapi yang paling terpentingkan keselamatan,"pintanya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa memilukan yang terjadi di Bengkayang Kalimantan Barat menyisakan kesedihan bagi keluarga korban yang ditinggalkan, pasalnya sekitar pukul 20:15 WIB belasan korban tertimbun Longsor pada Kamis (15/09/2022).
Korban yang tertimbun tanah longsor tersebut dikabarkan berada di area Pertambangan Emas Tanpa Ijin (Peti).
Sebanyak 5 korban diantaranya 4 meninggal dunia dan 1 orang mengalami kritis ditemukan di lokasi kejadian yang terletak di Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang.
Baca Juga:Buat Tanda Salib, Joe Biden Beri Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II
Kontributor: Diko Eno