Polri Sebut Anggotanya Tak Terlibat dalam Peretasan Data Awak Redaksi Narasi

Masyarakat juga untuk waspada dengan melakukan langkah-langkah mengamankan data pribadinya

Bella
Jum'at, 30 September 2022 | 14:08 WIB
Polri Sebut Anggotanya Tak Terlibat dalam Peretasan Data Awak Redaksi Narasi
Ilustrasi Hacker di Dunia - peretasan awak redaksi Narasi (Unsplash/Hacker)

SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu puluhan awak redaksi mengalami peretasan data pribadi. Banyak pihak menghubungkan peretasan tersebut dengan pihak kepolisian.

Untuk menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo memastikan bahwa tidak ada anggota kepolisian yang terlibat peretasan akun digital milik sejumlah awak redaksi Narasi TV seperti yang diduga oleh Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid.

"Kalau dugaan (peretasan) tidak ada," ujar Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Dedi menjelaskan bahwa pihaknya telah memperoleh informasi mengenai kasus peretasan yang dialami oleh karyawan Mata Najwa dan Narasi TV.

Baca Juga:Lagi! Pekerja Proyek Trans Papua Ditembaki dan Dibantai Separatis OPM

Bahkan, menurutnya Polri telah berkoordinasi dengan Dewan Pers mengenai kasus peretasan itu.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta para korban peretasan untuk membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya.

"Sudah saya koordinasikan dengan Dewan Pers untuk dapat melaporkan ke polda terkait peretasan tersebut," kata Dedi.

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Polisi Nurul Azizah mengimbau masyarakat untuk waspada dengan melakukan pengamanan terhadap data pribadinya.

Pasalnya, akhir-akhir ini marak terjadi upaya peretasan.

Baca Juga:Saat Ditanya Siap Ditahan atau Tidak Putri Candrawathi Bungkam

"Masyarakat juga untuk waspada dengan melakukan langkah-langkah mengamankan data pribadinya," kata Nurul.

Sebelumnya pada Rabu (28/9), Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid meminta Polri mengusut dugaan anggotanya yang melakukan peretasan terhadap data milik Najwa Shihab dan sejumlah karyawan Narasi TV.

Bahkan, menurut Usman Hamid, dalam perkara ini, informasi yang beredar itu cukup serius bahwa Narasi TV diserang karena mengkritisi kepolisian dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan juga mengkritisi Ferdy Sambo.

Sementara itu, Dewan Pers meminta aparat penegak hukum untuk proaktif menyelidiki kasus peretasan terhadap akun digital awak redaksi Narasi yang terjadi sejak 24 September 2022.

"Meminta aparat penegak hukum supaya proaktif untuk menyelidiki kejadian peretasan ini dan segera menemukan pelakunya serta mengusut tuntas," ungkap Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (28/9). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini