SuaraKalbar.id - Dua warga Singkawang, Kalimantan Barat, meninggal dunia setelah terjangkit demam berdarah dengue (DBD) dalam periode September 2023 hingga awal Oktober 2023.
Pj Wali Kota Singkawang Sumastro mengungkapkan bahwa dalam periode tersebut, sedikitnya terdapat 68 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.
Terkait kejadian tersebut, Sumastro mengimbau masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.
"Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mencatatkan per tanggal 27 September 2023 terdapat 3.047 kasus DBD dan menyebabkan 34 orang meninggal dunia, sementara di Singkawang, terdapat 68 kasus DBD dan 2 penderita meninggal dunia," katanya di Singkawang, Senin.
Baca Juga:Tika Bisono Ungkap Penyebab Anak Meninggal Karena DBD: Sempat Dikira Radang Tenggorok
Sumastro mengimbau, jika terdapat anggota keluarga terutama anak-anak yang mengalami demam untuk segera mendatangi puskesmas, klinik atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dilakukan penanganan medis.
"Kepada masyarakat yang anggota keluarganya menderita DBD, mohon untuk bekerjasama dengan petugas puskesmas untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi di sekitar rumah penderita untuk menentukan tindakan pencegahan yang tepat seperti fogging atau tindakan lainnya," kata Sumastro.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada jajaran dinas kesehatan, puskesmas, camat, lurah, ketua RT dan ketua RW untuk mendorong peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN secara berkesinambungan.
"Mari, jaga keluarga kita dari penyakit demam berdarah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita," katanya. (Antara)
Baca Juga:Nyamuk Sudah Kebal, Kemenkes Sebut Fogging untuk Cegah DBD Percuma