Waduh, Rumah Sakit di Kalbar Kekurangan Dokter Spesialis

Saat ini setiap rumah sakit yang ada di Kalbar dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama dalam hal kekurangan tenaga dokter spesialis,

Bella
Jum'at, 26 Januari 2024 | 09:40 WIB
Waduh, Rumah Sakit di Kalbar Kekurangan Dokter Spesialis
Pj Gubernur dan jajaran mengunjungi pasien yang sedang dirawat dan meninjau infrastruktur di sekitar RSU YARSI Pontianak usai menghadiri pengukuhan Direktur Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak Masa Bhakti 2024-2028, Rabu (24/1/2024) (ANTARA/Rendra Oxtora)

SuaraKalbar.id - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan bahwa pihaknya telah aktif melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia guna mengatasi tantangan kekurangan dokter spesialis di rumah sakit-rumah sakit di Kalimantan Barat.

"Saat ini setiap rumah sakit yang ada di Kalbar dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama dalam hal kekurangan tenaga dokter spesialis. Namun, Pemerintah Provinsi telah berupaya memperbaiki situasi tersebut dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," ungkap Harisson saat menghadiri acara pengukuhan Direktur Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak Masa Bhakti 2024-2028, Rabu.

Harisson menyadari bahwa selain kekurangan dokter spesialis, rumah sakit di Kalbar juga mengalami kekurangan tenaga pendukung bidang kesehatan.

Upaya telah dilakukan dengan menyekolahkan beberapa dokter sub spesialis ke beberapa pusat fakultas kedokteran yang mendidik dokter sub spesialis atau spesialis, meskipun diakui bahwa waktu diperlukan untuk melihat perubahan positif.

Baca Juga:Profil Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot asal Kalbar yang jadi Orang Terkaya Nomor 2 di Indonesia

Harisson menekankan perlunya waktu untuk mengatasi kekurangan tersebut dan menjelaskan upaya koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Dia juga menggarisbawahi peran RSU YARSI Pontianak dalam memberikan pelayanan yang semakin membaik, tercermin dari peningkatan kunjungan pasien yang signifikan.

"Saya lihat dari kunjungan pasien ke Rumah Sakit Umum YARSI ini sudah meningkat 3 kali lipat, bahkan 4 kali lipat kalau kita bandingkan dengan 3 tahun yang lalu. Kita minta terus ditingkatkan pelayanannya," katanya.

Dalam sambutannya, Harisson memberikan apresiasi terhadap terpilihnya kembali dr. Carlos Dja'afara, M.Kes., sebagai Direktur RSU YARSI Pontianak untuk periode 2024-2028. Dirinya juga memuji prestasi dan dedikasi dr. Carlos Dja'afara, yang sebelumnya telah diangkat sebagai Dokter Teladan Tingkat Nasional saat bertugas di Puskesmas Sungai Duri.

"Kita tentu berharap keberlanjutan peningkatan pelayanan tersebut dengan dikukuhkannya Direktur baru RSU YARSI Pontianak," kata Harisson.

Baca Juga:Rentan Money Politik, Ini Pesan Uskup Agung Pontianak Jelang Pesta Demokrasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini