SuaraKalbar.id - Inflasi Kalbar September 2024 Terkendali di Angka 1,79 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat angka inflasi pada September 2024 tetap terkendali, yakni sebesar 1,79 persen (year on year/yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,00. Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin, menyampaikan bahwa tren inflasi di Kalbar menunjukkan kestabilan yang positif.
"Angka inflasi di Kalbar terus mengalami tren terkendali, termasuk pada September 2024 yang tercatat hanya 1,79 persen (yoy)," ujar Muh Saichudin di Pontianak, Selasa (1/10).
Dari lima kota inflasi di Kalbar, inflasi tertinggi terjadi di Sintang, dengan angka 2,29 persen (yoy) dan IHK sebesar 105,59. Sebaliknya, inflasi terendah tercatat di Kota Singkawang dengan angka 1,45 persen (yoy) dan IHK 105,74. Sementara itu, inflasi di Kabupaten Ketapang berada di angka 1,83 persen (yoy), diikuti oleh Pontianak dengan 1,73 persen (yoy) dan Kayong Utara sebesar 2,08 persen (yoy).
Baca Juga:Kasus Pencabulan Anak di Singkawang: Kompolnas Kawal Ketat Hingga Pengadilan
Muh Saichudin menjelaskan bahwa komoditas yang memberikan andil positif terhadap inflasi pada September 2024 antara lain beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, cabai rawit, gula pasir, kopi bubuk, ikan baung, ikan nila, minyak goreng, dan Sigaret Putih Mesin (SPM).
Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil deflasi meliputi ikan kembung, telur ayam ras, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, kangkung, tomat, baju muslim pria, ketimun, kol putih/kubis, dan jeruk.
Tingkat inflasi Provinsi Kalbar untuk September 2024 secara bulanan (month to month/m-to-m) tercatat sebesar 0,29 persen, dan untuk tingkat inflasi year to date (y-to-d) mencapai 0,93 persen. Dengan kondisi ini, BPS Kalbar berharap inflasi tetap terkendali dan tidak memberikan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat.