Banjir Putus Akses Jalan ke PLBN Entikong, Warga Terjebak di Perbatasan

Banjir putuskan akses jalan Indonesia-Malaysia di PLBN Entikong, Kalbar. Lalu lintas lumpuh, warga terjebak. Ketinggian air capai dada orang dewasa.

Bella
Kamis, 30 Januari 2025 | 21:47 WIB
Banjir Putus Akses Jalan ke PLBN Entikong, Warga Terjebak di Perbatasan
Ilustrasi - Antrian PLBN Entikong. (Suara.com/tangkapan layar)

SuaraKalbar.id - Banjir merendam dan memutus akses Jalan Perbatasan Indonesia-Malaysia menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, pada Rabu (29/1/25). Akibatnya, lalu lintas di jalur tersebut lumpuh total.

Bus dan kendaraan umum lainnya tidak dapat melintasi area yang tergenang air. Kondisi ini menyebabkan sejumlah warga dari Kuching, Malaysia, yang hendak kembali ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terjebak di PLBN Entikong.

Beberapa dari mereka memilih menunggu dan bermalam di sekitar PLBN dengan harapan kondisi segera membaik.

“Kami habis liburan dari Kuching mau pulang ke Pontianak. Saat ini semua tidak bisa ke mana-mana dan terjebak di perbatasan ini. Dari tadi siang kami sudah ada di sini dan informasi yang ada, penumpang sebelumnya juga sudah ada yang dari pagi di sini,” ungkap Marlina, salah satu warga yang terdampak, saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (29/1/25).

Baca Juga:Banjir Melanda Perbatasan Indonesia-Malaysia di Bengkayang, Kalbar: Ratusan Rumah Terendam

Senada dengan Marlina, Ahmad Fadhil, warga Pontianak yang juga terjebak di PLBN Entikong, mengaku belum mendapatkan informasi jelas mengenai kapan jalan bisa kembali dilewati.

“Tidak ada informasi jelas mengenai kapan jalan akan bisa dilewati lagi. Kami hanya bisa menunggu dengan harapan banjir segera surut,” ujarnya.

Saat ini, akses jalan lintas negara Malaysia-Indonesia, tepatnya di Desa Jering Beroak, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalbar, masih terputus akibat banjir. Ketinggian air mencapai selutut hingga dada orang dewasa di beberapa titik, menyulitkan kendaraan untuk melintas.

Pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah guna mengatasi kondisi ini, mengingat jalur tersebut merupakan akses utama bagi warga yang melintas antara Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga:Banjir Sambas Rendam 8.016 Rumah, Ribuan Warga Terdampak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini