Dalam pelatihan ini, para remaja akan menjalani rutinitas layaknya pendidikan semi-militer.
Mereka akan dibina dari pagi hingga malam dengan jadwal ketat, mulai dari apel pagi, pelatihan baris-berbaris, kelas motivasi, hingga sesi konseling individu.
Materi pembinaan juga menyertakan nilai-nilai nasionalisme, tanggung jawab sosial, serta pengembangan karakter.
Tjhai Chui Mie mengingatkan bahwa pelatihan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi kenakalan remaja. Menurutnya, perlu ada keseimbangan antara penegakan hukum dan pendekatan yang humanis.
Baca Juga:Tekan Balap Liar, Wali Kota Singkawang Kirim Remaja ke Rindam XII Tanjungpura
“Jika setelah pelatihan masih ada yang melakukan pelanggaran serupa, kita tidak akan ragu untuk kembali mengirim mereka. Singkawang harus menjadi kota yang aman dan nyaman untuk semua warga,” tegasnya.
Ia juga membuka peluang untuk memperluas pelatihan ini menjadi program reguler dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pihak TNI.
“Kami ingin ini bukan jadi upaya sesaat. Kalau perlu, tiap bulan kita lakukan pembinaan seperti ini. Jangan tunggu ada korban baru,” tutup Tjhai.