Temukan Takaran Beras Tak Sesuai saat Sidak, Bahasan Ancam Tindak Tegas Distributor Nakal!

Wawako Pontianak sidak beras, temukan takaran kurang. Distributor diberi waktu seminggu untuk perbaiki, jika tidak, akan ditindak.

Bella
Selasa, 22 Juli 2025 | 14:35 WIB
Temukan Takaran Beras Tak Sesuai saat Sidak, Bahasan Ancam Tindak Tegas Distributor Nakal!
Ilustrasi beras (Pixabay/Pictavio)

SuaraKalbar.id - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, turun langsung memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor dan pasar tradisional guna memastikan ketersediaan dan kejujuran distribusi beras di Kota Pontianak.

Sidak ini dilakukan bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Pontianak sebagai respons atas keresahan warga terkait isu beras oplosan yang sempat mencuat belakangan ini.

Hasilnya, ditemukan beras premium yang tidak sesuai dengan takaran seharusnya. Temuan ini langsung memicu peringatan keras dari Bahasan kepada para distributor.

Ia memberi waktu satu pekan untuk melakukan penggantian terhadap beras yang telah beredar dan tidak sesuai timbangan. Jika tidak, Pemerintah Kota Pontianak akan mengambil langkah hukum tegas.

Baca Juga:Wali Kota Pontianak Imbau Warga Waspadai Beras Oplosan Bermodus Premium

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat sidak distributor beras di sejumlah pasar tradisional (Ist)
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat sidak distributor beras di sejumlah pasar tradisional (Ist)

“Tujuan kami meninjau agar tidak ada pihak yang dirugikan, baik distributor maupun masyarakat. Kalau timbangan kurang, pembeli jelas rugi. Dikhawatirkan keresahan warga bisa membuat perusahaan beras ditutup. Kami ingin hal seperti ini tidak terulang,” tegas Bahasan usai sidak, Selasa (22/7/2025).

Bahasan mengimbau masyarakat tetap tenang menghadapi situasi ini. Ia memastikan bahwa Satgas Pangan bersama dinas dan instansi terkait akan melakukan pengawasan intensif selama sebulan penuh terhadap seluruh distribusi dan penjualan beras di wilayah Pontianak.

Menurutnya, isu beras bukan persoalan sepele. Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang secara tegas menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk serius menjaga kestabilan dan kejujuran dalam rantai pasok pangan nasional.

“Presiden berulang kali mengingatkan agar persoalan beras tidak main-main, karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujar Bahasan.

Terkait maraknya isu beras oplosan yang meresahkan warga, Bahasan memastikan Pemkot Pontianak telah dan akan terus melakukan pengawasan rutin.

Baca Juga:Bahasan Pastikan SPMB SD dan SMP di Pontianak Berjalan Sesuai Aturan: Tidak Boleh Ada Titipan!

Ia juga meminta masyarakat turut aktif mengawasi peredaran beras di lingkungan masing-masing.

“Jika menemukan kejanggalan seperti kekurangan timbangan atau beras palsu, segera laporkan ke pihak berwenang atau lewat platform resmi Pemkot,” imbaunya.

Menariknya, dalam upaya meningkatkan pengawasan dan partisipasi masyarakat, Pemkot Pontianak juga telah berdiskusi dengan pihak Bulog mengenai pengembangan aplikasi pendeteksi beras palsu.

Aplikasi ini nantinya akan membantu masyarakat untuk mengenali ciri-ciri beras asli dan palsu secara mandiri.

“Saya sudah berdiskusi dengan Bulog mengenai rencana membuat aplikasi untuk mendeteksi beras palsu. Dengan begitu, masyarakat bisa melakukan identifikasi sejak dini,” pungkas Bahasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak