Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 10 Juli 2020 | 17:02 WIB
Massa gabungan yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Banua Lambung Mangkurat (ARBAL) menggelar aksi damai di Gedung DPRD Kalsel di Banjarmasin, terkait RUU HIP pada, Jumat (10/7/2020). [Foto: kanalkalimantan.com]

SuaraKalbar.id - Aksi damai menuntut dicabutnya Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) digelar massa tergabung dalam Aliansi Rakyat Banua Lambung Mangkurat (ARBAL).

Aksi tersebut digelar di Gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Banjarmasin, Jumat (10/7/2020).

Ketua ARBAL Tubagus mengungkapkan, RUU HIP dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang selama ini menjadi ideologi bangsa Indonesia.

"Pancasila sudah sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, umat Islam harus menjaga," kata Tubagus dikutip dari Kanal Kalimantan—jaringan Suara.com—Jumat (10/7/2020).

Baca Juga: Disiksa Polisi di Tahanan, Begini Kondisi Terkini Sarpan

ARBAL meminta, agar pembahasan RUU HIP tidak lagi diteruskan apalagi ditunda.

Ditambahkannya, RUU HIP ini diklaim oleh Tubagus mengancam keberlangsungan Pancasila.

"Apabila teman-teman semua membaca Maklumat MUI, itu sudah tertulis dengan jelas. Kalau kita bacakan, menyita waktu. Intinya, akan membahayakan suasana beragama di negara kita," katanya.

Tak hanya bagi agama Islam, Tubagus mengklaim keberadaan RUU HIP juga bertentangan dengan nilai-nilai agama-agama lain yang diakui di Indonesia.

Ditambahkannya, tuntutan ini tidak mengatasnamakan siapapun, melainkan murni dari pihaknya yang tergabung di ARBAL.

Baca Juga: Dituduh Santet Ayah Kandung, Seorang Cucu Dibakar Kakek Nenek

Ia tidak segan-segan mengancam, jika RUU HIP ini terus dilanjutkan hingga disahkan menjadi UU, pihaknya akan melakukan aksi serupa, dengan menurunkan massa yang lebih besar lagi.

"Apabila nanti di tanggal 17 Juli 2020 ada rapat paripurna dan (RUU HIP) tidak dicabut, kami akan menurunkan massa yang lebih besar lagi," pungkas Tubagus.

Load More