Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 15 September 2020 | 07:25 WIB
peristiwa pembacokan di masjid (capture)

SuaraKalbar.id - Mahyudin (45) rela meninggalkan sholat Magribnya untuk mengambil parang di rumahnya. Setelah itu Mahyudin bacok-bacok Ketua Masjid Nurul Iman, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan bernama Muhammad Arif (61). Arif tewas setelah sebelumnya kritis di rumah sakit.

Subbag Humas Polres OKI AKP Iriansyah menyatakan kejadian itu, Jumat (11/9/2020) sekitar pukul 18.15 WIB. Mereka menjalankan sholat magrib berjamaah.

Parahnya, keduanya adalah pengurus masjid. Pembacokan terjadi saat keduanya sholat berjamaah.

"Korban yang saat itu sedang sholat tiba-tiba dibacok oleh pelaku dari belakang sebanyak dua kali menggunakan parang,” katanya, Senin (14/9/2020).

Baca Juga: Pembacok Warga Tambora Ditangkap! Petantang-petenteng Bawa Revolver

Muhammad Arif mengalami luka bacok di bagian leher dan kepala.

Muhammad Arif sempat beberapa hari menjalani perawatan di RSUD Kayuagung, OKI.

Tapi Muhammad Arif meninggal dunia, Senin (14/9/2020).

“Untuk pelaku sendiri langsung diamankan jemaah masjid, bersama anggota kepolisian ke Mapolsek Kayuagung,” katanya.

Mahyudin sakit hati dengan Arif. Arif selaku ketua Masjid Nurul Iman, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, meminta kunci kotak amal masjid yang selama ini dipegang oleh Mahyudin.

Baca Juga: Raffi Tewas Dianiaya Sekelompok Orang di Kemayoran Lama

“Pelaku ini merupakan bendahara masjid sekaligus selaku ketua perlengkapan masjid. Pelaku merasa tersinggung dan marah saat korban meminta kunci kotak amal darinya,” katanya.

Pembacokan itu berawal saat Arif bilang ke Mahyudin untuk memberikan kunci kotak amal kepada bendahara.

Ketika pelaksanaan salat maghrib, pada saat rakaat pertama, Mahyudin keluar dari safnya dan pulang ke rumah mengambil sebilah parang.

“Dia ngomong ke saya ‘kau dak usah lagi di bagian kunci kotak amal’. Karena sangat tersinggung akhirnya nekat membacoknya saat sedang sholat magrib sebanyak dua kali,” ujar Mahyudin.

Setelah itu, pelaku kembali ke masjid.

Tak terima dengan kejadian tersebut, salah satu keluarga Arif bernama Efrohayati melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Kayuagung.

Efrohayati tak menyangka kejadian yang dialami oleh kakak iparnya itu. Pasalnya antara Mahyudin dan Arif saling kenal baik.

Bahkan, Mahyudin sering menyetirkan kendaraan kakaknya saat pergi ke suatu tempat.

“Saya tidak menyangka peristiwa yang menimpa kakak ipar saya. Saya ke sini untuk membuat laporan,” kata Efrohayati.

Load More