Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 15 September 2020 | 09:00 WIB
Syekh Ali Jaber ditusuk

"Sejarah membuktikan, tahun 1948, 1965, 1998, dan 2019 saat menjelang pilpres," kata Munarman saat dihubungi Suara.com, Senin (14/9/2020).

Munarman menganggap kaum komunis selalu melakukan pembunuhan sambil menyertakan pengalihan isu seperti dukun santet hingga setan desa.

Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Instagram@mohmahfudmd]

Seolah sudah dirancang, pelaku yang tertangkap pun bakal disebut sebagai orang gila.

"Ini modus lama (komunis). Umat Islam sudah paham dengan permainan yang begini," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungi Syekh Ali Jaber, Mahfud MD Dititipi Salam untuk Jokowi

Atas kejadian yang dialami Syeikh Ali Jaber, Munarman telah menyerukan kepada seluruh Komando Laskar Islam untuk melaksanakan protokol pengamanan kepada seluruh semua ulama istiqomah.

Pengamanan yang diinstruksikan itu dimulai dari kediaman ulama maupun ketika tengah melakukan safari dakwah.

Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Twitter@mohmahfudmd]

Selain itu, Munarman juga meminta seluruh Komando Laskar Islam untuk menggali informasi terkait pelaku penusuk Syeikh Ali Jaber yang disebut keluarganya mengidap gangguan jiwa.

Ia ingin agar semua identitas si pelaku bahkan pihak yang memerintahkannya untuk segera ditemukan.

"Kalau sudah mendapatkan informasi lakukan qishas sampai ke aktor intelektualnya," ungkapnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditikam, Komisi III : Aparat Jangan Anggap Enteng Masalah

Load More