Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 29 September 2020 | 14:20 WIB
Penemuan mayat ibu dan anak di Pontianak Timur. (Suara.com/Eko Susanto)

SuaraKalbar.id - Misteri pembunuhan ibu dan anak di Pontianak perlahan terungkap. Kepolisian Pontianak sudah tahu wajah sang pembunuh.

Kini polisi tengah mengejar pembunuh ibu dan anak bernama Sumi dan Geby itu. Pembunuhan itu terjadi di jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak, Kalimantan Barat.

Sumi dan Geby yang berusia 15 tahun tewas di rumahnya, Rabu (24/9/2020) lalu.

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Komarudin mengatakan polisi banyak menemukan bukti dan petunjuk pembunuhan sadis itu.

Baca Juga: Pontianak Berlakukan Jam Malam, Warga Positif Corona Semakin Banyak

Dari beberapa olah TKP lanjutan masih didalami pihak kepolisian guna meyakinkan mengarah kepada satu pelaku.

"Untuk ciri-ciri ataupun gambaran pelaku sudah kami kantongi, kita sudah menemukan titik terang," katanya, Selasa(29/9/2020).

Warga berkerumun di lokasi penemuan mayat ibu dan anak di Pontianak Timur (dok.suarakalbar.co.id)

Komaruddin menyebut, terdapat beberapa fakta baru yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Ada beberapa fakta-fakta baru yang kita temukan, dan bukti baru yang kita dapatkan yang ada keterkaitannya dengan pelaku termasuk juga komunikasi elektronik dan lain sebagainya ini kita dalami," sebutnya.

Selain mengumpulkna barang bukti, Polisi beberapa kali melakukan olah TKP lanjutan.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Sadis PSK Tanjungpinang, Korban Dihabisi Pakai Martil

Karena untuk memastikan kepada penyidik siapa dibalik pelaku pembunuhan Ibu dan anak ini.

"Jadi upaya yang kita lakukan selain mengumpulkan bukti-bukti, kita melakukan lah TKP lanjutan untuk meyakinkan penyidik siapa pelaku dari kejadian tersebut," jelasnya.

Petugas terus melakukan pengembangan dan penyelidikan terkait informasi dan fakta-fakta baru yang didapatkan.

"Kondisi di lapangan dan di TKP harus ini betul- betul bisa mengarah atau ada kesesuaian terhadap pelaku, mengingat kesulitan yang dialami bahwa di TKP sangat minim sekali bukti yang bisa didapatkan, makanya kita terus melakukan pengembangan-pengembangan hal yang bisa kita dapatkan termasuk informasi kita kumpulkan kita analisa dan dikaji agar dapat mengarah ke satu titik," tukasnya.

Kematian Sumi dan Geby diketahui saat salah satu keluarga mereka, Yoga menghubungi. Namun sudah 3 hari dihubungi, tidak terjawab.

Yoga pun ke rumah Sumi, dia menemui banyak kejanggalan. Salah satunya lampu rumah yang keadaan mati.

Saat mengintip, Yoga melihat Sumi dan Geby tergeletak di lantai rumah. Polisi pun datang dan kedua jenazah itu langsung dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara.

Warga sekitar menilai sosok Sumi adalah orang yang tertutup. Warga sering melihat Sumi menangis. Begitu juga Geby, dia jarang ada di luar rumah.

Sehari-hari Sumi berjualan sembako di rumahnya.

Kontributor : Eko Susanto

Load More