SuaraKalbar.id - Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menjadi korban penipuan sepasang suami istri terkait Bantuan Presiden (Banpres) produktif.
Pasutri berinisial AS dan NR diduga mencatut nama Bupati Kubu Raya untuk mengelabuhi para korban.
Salah satu pelaku UMKM di Sungai Kakap, Ernawati mengungkapkan kronologi tindak penipuan tersebut.
Kejadian bermula saat AS bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM. Saat itu, pelaku merasa tertarik dengan produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM di Sungai Kakap.
AS lantas menjanjikan akan mengadakan kegiataan Bimbingan Teknis (Bimtek) pada April 2020 hingga membuat pelaku UKMM tertarik. Saat itu, pelaku meminta sejumlah uang untuk kegiatan tersebut.
"Dia minta lagi agar seluruh pelaku UMKM mengumpulkan uang sebesar Rp125 ribu per orang untuk buat baju," ceritanya.
Tak cukup sampai di situ, kata Erna, AS dan istrinya meminta uang sebesar Rp200 ribu kepada seluruh pelaku UMKM dengan alasan sebagai dana administrasi guna mengurus pendaftaran banpres produktif.
"Ditagihnya kita satu per satu bang. Dia (pelaku penipuan) minta lewat kelompok UMKM, "katanya saat dihubungi SuaraKalbar.id, Rabu (7/10/2020).
Namun hingga hari ini, para pelaku UMKM yang sudah membayar Rp200 ribu tersebut belum menerima bapres seperti yang dijanjikan AS.
Baca Juga: Hampir Bangkrut Karena Pandemi? Coba Akses UMKM Recovery Center
Tak hanya Erna, pelaku UMKM lain bernama Rauda Zannah juga mengaku menjadi korban AS dan istrinya
Ia diiming-imingi AS, produk makanan yang dijualnya akan dijadikan sample untuk diserahkan ke Bupati Kubu Raya, sehingga bisa segera mendapat Banpres. Tapi rupanya itu hanya tipuan, Rauda pun merasa kecewa.
"Saya senang rasanya Pak Bupati mau makan Kernas saya, sengaja saya lebihkan pakai duit modal terakhir. Biasa saya timbang tapi karena saya dengar pak Bupati yang mau kali ini tidak saya timbang lagi,langsung saya kemas. Saya heran kalau kalau pak Bupati sudah cicipi kenapa belum order lagi," kesalnya.
Rauda menerangkan, AS juga sempat menjanjikan pelaku UMKM untuk membuat sebuah koperasi dengan nama Koperasi Karya Cipta Khatulitiwa (KCK). AS berdalih tujuan koperasi tersebut yakni selain sebagai legalitas yakni meningkatkan penjualan dan promosi produk rumahan itu
Di koperasi ini, kata Rauda, AS menjadi pembina, sementara istrinya sebagai ketua. Namun, sepanjang koperasi itu dibentuk, pelaku UMKM justru merasa dirugikan.
"Dia janjikan terus bang malah produk kita disuruh kumpulkan untuk diberikan sama pejabat kata dia. Tapi mana ada. Omong kosong. kami udah keluar modal banyak ternyata tak sampai ditangan pak Bupati," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?
-
Surabaya Heboh! Consumer BRI Expo Tawarkan KPR Super Ringan
-
Dukung Akses Keuangan Merata, BRI Andalkan 1 Juta AgenBRILink dengan Transaksi Rp1.145 Triliun
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan